“Walau portal akan dibuka kami akan pasang lagi di jalan masuk kuari dan tetap akan menolak keberadaan kuari. 30 tahun kami menantikan jalan di desa kami dibangun, kini jalan sudah bagus, nah kalau kuari berjalan, pasti jalan kami akan rusak kembali," jelas Priyo.
Terpisah, Usman Saleh selaku pihak kuari sekaligus orang tua dari pemilik kuari angkat bicara terkait penolakan berdirinya kuari. Kuari ini sampai sekarang belum beroperasi apalagi menjual, jadi dimana yang membuat sebagian masyarakat Desa Talang Alai dirugikan. Kalau kuari ini sudah beroperasi dan masyarakat tidak ada yang diuntungkan baru bisa dikatakan dirugikan.
"Sedikit banyaknya sudah ada kontribusi, akses jalan tanah menuju kuari saat ini sudah dikoral semenjak adanya kuari. Tapi jika masyarakat mengatakan merasa dirugikan kami siap angkat kaki. Tapi dimana yang membuat masyarakat dirugikan kuari ini belum beroperasi," tegasnya singkat. (Jefrianto)