Revitalisasi Madrasah Dikebut, Direktur KSKK Madrasah: Revitalisasi Menghadirkan Wajah Bru madrasah
ilustrasi proses revitalisasi sarana dan prasarana satuan pendidikan -istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Agama mempercepat program revitalisasi madrasah melalui skema Program hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang melibatkan Kementerian Agama bersama kementerian PUPR.
Program revitalisasi meliputi rehabilitasi bangunan kelas yang rusak ringan, sedang, hingga berat, renovasi non-ruang kelas, pembangunan ruang baru bila benar-benar dibutuhkan, serta pengadaan mobiliari (meubelair) sesuai kebutuhan.
Program ini menyasar pada 2.120 madrasah di seluruh Indonesia. Namun baru 190 madrasah yang selesai direvitalisasi pada 2025.
"Banyak sarpras madrasah mengalami kerusakan sedang hingga berat. Karena itu, Kemenag perlu ijtihad agar PHTC bisa menjawab kebutuhan mendesak ini," ujar Dirjen Pendidikan Islam Amin Suyitno
BACA JUGA: Revitalisasi Ribuan Gedung Madrasah Dipercepat, Sekjen Kemenag: Hati-hati dan Harus Tepat Waktu
Suyitno juga menekankan pentingnya menyesuaikan program dengan agenda digitalisasi pendidikan yang dicanangkan Presiden.
"Digitalisasi madrasah harus hadir. Ini juga akan berdampak pada pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di madrasah terpilih," bebernya.
Disisi lain, Direktur KSKK Madrasah Nyayu Khodijah menegaskan bahwa program revitalisasi harus berangkat dari kebutuhan nyata madrasah.
"Besok ada telaah daerah, usulan dari madrasah akan direviu langsung oleh tim ahli,” ujarnya.
BACA JUGA:Komitmen Bantu Rakyat, Gubernur Bengkulu Hadirkan Program Beras Murah Religius
BACA JUGA:Siap-Siap, Tunjangan Profesi Guru Agama Segera Cair, Direktur PAI: Pencairan Dilakukan Serentak
Nyayu juga mengingatkan agar kualitas revitalisasi sejalan dengan standar pembangunan di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Harus diantisipasi kendala teknis, misalnya cuaca ekstrem di akhir tahun yang bisa memperlambat distribusi bahan bangunan,” jelasnya.