Dorong Implementasi Ekonomi Hijau, Begini Caranya
Sekda Benteng, Drs Rachmat Riyanto saat membacakan naskah pidato dari Mendagri, Jenderal Polisi (Purn) Prof Drs H Muhammad Tito Karnavian pada peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII tahun 2024 di Kantor Bupati Benteng. --
harianbengkuluekspress.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Jenderal Polisi (Purn) Prof Drs H Muhammad Tito Karnavian meminta seluruh pemerintah daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) untuk mendorong implementasi ekonomi hijau. Hal itu disampaikan beliau dalam naskah pidato yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Drs Rachmat Riyanto pada peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII tahun 2024 di Kantor Bupati Benteng, Kamis 25 April 2024.
Menurut Tito, pemerintah daerah harus mampu mendorong implementasi ekonomi hijau mulai dari mengadopsi penggunaan energi terbarukan serta mempromosikan model ekonomi yang ramah untuk masa depan.
"Semua pemerintah daerah harus mengimplementasikan ekonomi hijau demi keberlanjutan lingkungan," kata Tito dalam naskah pidato bertema "Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat".
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Benteng, Drs Rachmat Riyanto ST MAP yang bertindak sebagai inspektur upacara menekankan pentingnya tanggungjawab dan kesadaran pemerintah daerah dalam membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
"Kebijakan desentralisasi memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk melakukan pengelolaan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkelanjutan," ujar Rachmat.
Dalam konteks ekonomi hijau, menurut Rachmat, transformasi produk unggulan menjadi fokus utama.
"Industri dan pertambangan perlu ditransformasi menjadi produk dan jasa yang diperbarui, sambil tetap memperhatikan potensi daerah seperti pertanian, kelautan, dan pariwisata," jelasnya.
BACA JUGA:PPPK Segera Terima SK, Segini Jumlahnya
BACA JUGA:Sudah 83 Pendaftar Calon PPK Pilkada, Pendaftaran Masih Dibuka
Ia menjelaskan, kebijakan otonomi daerah memberikan keleluasaan pada pemerintah daerah untuk melakukan eksperimen kebijakan di tingkat lokal. Salah satu implementasi yang didorong adalah penggunaan energi terbarukan, seperti energi matahari serta menggantikan mobil berbahan bakar fosil dengan mobil listrik.
"Pengolahan limbah yang ramah lingkungan juga menjadi fokus dengan memperhatikan efisiensi energi dan penggunaan material konstruksi yang ramah lingkungan," tambahnya.
Ia menjelaskan, pihaknya akan bergerak maju dengan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan visi keberlanjutan ini. Dengan dukungan kebijakan yang terukur dan kemitraan yang kuat, mereka bertekad untuk menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan praktik ekonomi hijau dan lingkungan yang sehat.
"Kami akan bergerak maju untuk mewujudkan hal ini dan berharap menjadi daerah yang menerapkan praktik ekonomi hijau dan lingkungan yang sehat," pungkasnya.(rewa)