Angka Stunting Turun 6,7 Persen, Ini Keterangan Penjabat Wali Kota Bengkulu

Penjabat (Pj) Wali Kota Bengkulu Ir Arif Gunadi MSi--

Harianbengkuluekspress.id - Tren prevelensi angka stunting di Kota Bengkulu mengalami penurunan signifikan. Pada 2022 prevelensi stunting sebesar 12,9 persen, kemudian tahun 2023 turun 6,7 persen, dan saat ini kembali turun menjadi 6,2 persen. 

"Ini jadi kabar bahagia bagi masyarakat  Kota Bengkulu, hasil kerja tim lintas sektoral dilingkungan Pemerintah Kota Bengkulu mampu membuahkan hasil," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Bengkulu, Arif Gunadi, Sabtu, 27 April 2024 kepada BE. 

Dengan capaian tersebut, menurut Arif tak menutup kemungkinan target Pemkot untuk menciptakan Kota Bengkulu Zero stunting bisa terwujud. 

"Ini peran semua pihak, dan kita masih sangat berkomitmen menangani stunting dan membuat Kota Bengkulu Zero Stunting," ungkapnya. 

BACA JUGA:Sinergi Bagi Negeri Astra Motor Bengkulu, Berikan Service + Oli Gear Gratis dan Sembako untuk Daerah Ini

BACA JUGA: Pelanggan Baru PLN Wajib SLO, Ini Tujuannya

Saat ini yang menjadi tantangan adalah menjaga konsistensi dan pengawasan dilapangan, jangan sampai ada tren kenaikan dikemudian hari. Ia menekankan seluruh perangkat daerah tidak cepat puas dengan hasil ini, melainkan dijadikan sebagai pemacu semangat untuk menghilangkan kasus stunting. 

"Kolaborasi dan sinergi harus ditingkatkan, termasuk melaksanakan langkah nyata untuk menekan dan menurunkan angka stunting sampai menjadi nol," jelas Arif.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bengkulu, Medy Pebriansyah mengatakan Pemkot melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dikomandoi Pj Sekda Eka Rika Rino fokus melakukan konvergensi pencegahan stunting.

"Banyak program yang kami lakukan seperti mencegah pernikahan dini, memantau usia kehamilan, memberikan bantuan makanna bergizi dan mensosialisasi secara masif kepada calon pengantin tentang tumbuh kembang anak," tambah Medy. 

BACA JUGA:Pilkada 2024, Wabup RL Siap Maju, Daftar ke 2 Parpol Ini

Ia menyebutkan, program Pemerintah Pusat menargetkan prevalensi stunting turun hingga 14 persen. Sedangkan di Kota Bengkulu, sempat menargetkan 9 persen, namun kenyataannya justru sudah melebihi target yakni 6,7 persen. 

Hal ini menjadi suatu ketercapaian dari upaya yang telah dilakukan. Untuk itu, Pemkot bersama seluruh pihak terus memaksimalkan beberapa upaya di tengah masyarakat untuk memastikan langkah penanganan stunting secara komprehensif.

"Kita saat ini fokus melakukan pencegahan, jadi semua program dimasifkan untuk menekan angka stunting di Kota Bengkulu," pungkasnya. (Medi Karya Saputra)

Tag
Share