Jalan Danau Dipasangi Kayu dan Ban, Alami Kerusakan Berlubang Besar Sering Sebabkan Kejadian Ini
MEDI/BE Rangka kayu tampak didirikan oleh warga setempat menandakan jalan tersebut sedang rusak, agar pengendara lebih waspada dan terhindar kecelakaan. --
Harianbengkuluekspress.id - Kondisi jalan danau kelurahan dusun besar Kota Bengkulu mengalami kerusakan tepat di tengah jalan. Dampaknya sering menimbulkan korban kecelakaan. Sebagai bentuk protes dan peringatan untuk pengendara jalan warga setempat memasangi kayu dan ban bekas di titik jalan berlubang besar itu.
"Sudah lama jalan itu 3 bulan dibiarkan rusak, korban kecelakaan tidak terhitung lagi. Kalau lewat di situ pengendara sudah pasti jatuh, kasihan motor rusak orangnya luka-luka," ujar salah seorang warga setempat, Jumharmedi kepada BE, Rabu 3 Juli 2024.
Kerusakan jalan itu memiliki lubang cukup dalam dan terus melebar. Kondisi hujan jalan tertutupi dan membuat permukaan jalan semakin rusak. Untuk menghindari kecelakaan, warga setempat meletakkan rangka kayu dan ban bekas. Hal ini bertujuan agar para pengendara dapat melihat dan waspada serta terhindar dari kecelakaan.
"Arus lalu lintas di jalan ini cukup padat dan banyak yang kecepatan tinggi. Sebelumnya kami taruh batang pisang ditengah lubang jalan itu, sekarang kami tutupi lagi dengan lebih besar agar orang hati-hati," ungkapnya.
BACA JUGA:Produksi Pupuk Organik Mandiri, Ini Ajakan Kepala DLHK Provinsi Bengkulu pada Masyarakat
BACA JUGA:Penertiban Pasar Ricuh, Pedagang Mengaku Bayar Uang ke Oknum Ini
Kerusakan jalan awalnya disebabkan aliran drainase ditepi jalan yang tersumbat sehingga air meluap ke jalan. Dan yang terus tergenang air membuat permukaan lunak dan mudah merusak aspal.
"Nah, sekarang drainase yang tersumbat sudah diperbaiki dicor ulang, kiri kanan. Tetapi jalan rusak itu belum ada tindaklanjutnya, sudah kami sampaikan semua ke pihak-pihak berwenang, lurah, camat, anggota dewan," jelasnya.
Anggota DPRD Kota Bengkuku, Nuzuludin mengatakan dirinya sudah banyak menerima laporan masyarakat terkait kondisi jalan danau tersebut.
"Ya, memang ada laporan warga dan sudah kami sampaikan ke pemerintah ternyata jalan itu statusnya milik provinsi. Sehingga, pemkot berwenang melakukan perbaikan dan menjadi tanggungjawab provinsi," kata Nuzuludin.
Menginggat kondisi sangat genting, dirinya juga meminta agar pemerintah provinsi melalui dinas terkait segera lakukan perbaikan jalan.
Jika provinsi merasa tidak sanggup, maka ia mengusulkan agar status jalan itu dialihkan ke pemerintah kota Bengkulu saja. Dengan demikian, pemkot melalui PUPR bisa mengalokasi dana untuk dilakukan perbaikan cepat.
"Jalan itu statusnya milik provinsi, kecuali kalau provinsi mau mengalihkan ke kota, maka kami bisa dorong PUPR menggunakan dana pemeliharaan untuk diperbaiki cepat. Kemudian bisa kita gelontorkan anggaran di APBDP untuk perbaikan total," jelas Nuzuludin. (Medi Karya Saputra)