Hebat, Hakim Agung, Prof Dr Yanto SH MH, Raih Rekor MURI Hakim dengan Profesi Lintas Bidang Terbanyak

Reporter: Asrianto |

Editor: Asrianto |

Jumat , 19 Jul 2024 - 07:20

Hebat, Hakim Agung, Prof Dr Yanto SH MH, Raih Rekor MURI Hakim dengan Profesi Lintas Bidang Terbanyak-istimewa/Bengkuluekspress.-

Dirinya sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri di Manna Bengkulu Selatan, Tais Bengkulu, Bantul, Sleman, Denpasar,

Juga menjadi Hakim Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan menjadi Hakim di beberapa Pengadilan Negeri di daerah lain.

Ketua Pengadilan Negeri, Pengadilan Tipikor, Pengadilan Niaga, Pengadilan Hubungan Industri, serta Ketua Pengadilan HAM Jakarta Pusat.

Prof Dr Yanto merupakan figur yang sangat disegani dalam lingkup peradilan di Indonesia. Dedikasinya yang tinggi dalam mengabdikan diri untuk menegakkan hukum, dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu hukum diakui oleh banyak pihak.

Pengalaman serta keahlian yang dimiliki Dr. Yanto menjadi modal berharga dalam menjalankan tugasnya sebagai Panitera Muda Pidana di Mahkamah Agung RI pun demikian dalam menjalankan tugas barunya sebagai Hakim Agung di Mahkamah Agung RI.

Kontribusi beliau diharapkan akan terus menginspirasi generasi muda dalam meniti karier di bidang hukum dan peradilan. (*)

hebat, hakim agung, prof dr yanto sh mh, raih rekor muri hakim dengan profesi lintas bidang terbanyak                            harianbengkuluekspress.id- prestasi membanggakan diraih oleh hakim agung, prof dr yanto sh mh yang merupakan ketua paguyuban masyarakat jawa bengkulu (pmjb).
pria hebat ini mampu meraih rekor muri sebagai hakim dengan profesi lintas bidang terbanyak.
rekor muri tersebut diraihnya pada desember 2023 lalu dengan penghargaan muri nomor 11460/r.muri?xii/2023.
pria yang berprofesi hakim agung memiliki banyak profesi, sehingga dirinya meraih rekor muri tersebut.
baca juga:hakim agung dr yanto disambut antusias pmjb 
baca juga:ketua umum pmjb dr yanto jadi hakim agung
selain sebagai hakim agung, prof dr yanto sh mh memiliki profesi sebagai dalang pada pagelaran wayang kulit.
selain itu, dirinya juga sebagai akademisi yang menjadi dosen di 3 perguruan tinggi.
tidak hanya itu, dirinya juga sebagai penulis buku dengan 5 judul topik hukum,
selanjutnya sebagai komponis yang telah mengarang 15 lagu dan telah direkam untuk kalangan sendiri,
pria hebat ini juga seorang musisi sebagai pemain bass dari band nico and friend,
bahkan, disela-sela kesibukannya itu, ketua pmjb ini juga seorang olahragawan sebagai anggota klub tenis ptwp.
untuk diketahui, prof dr yanto sh mh ini memiliki pengalaman karier yang luar biasa, ia dilantik dan diambil sumpah jabatan pada tanggal 5 januari 2024 sebagai hakim agung di mahkamah agung ri.
yanto sapaan akrab prof dr yanto sh mh ini sebelumnya menjabat sebagai panitera muda pidana mahkamah agung republik indonesia sejak 2021.
dirinya sebelumnya juga pernah menjabat sebagai ketua pengadilan negeri di manna bengkulu selatan, tais bengkulu, bantul, sleman, denpasar,
baca juga:dr yanto sh mh, ketua pmjb ikuti uji kelayakan calon hakim agung, ini jadwalnya 
baca juga:suku jawa terbesar di bengkulu, berikut jumlah beserta profesinya
juga menjadi hakim tingkat pertama di pengadilan negeri jakarta selatan dan menjadi hakim di beberapa pengadilan negeri di daerah lain.
ketua pengadilan negeri, pengadilan tipikor, pengadilan niaga, pengadilan hubungan industri, serta ketua pengadilan ham jakarta pusat.
prof dr yanto merupakan figur yang sangat disegani dalam lingkup peradilan di indonesia. dedikasinya yang tinggi dalam mengabdikan diri untuk menegakkan hukum, dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu hukum diakui oleh banyak pihak.
pengalaman serta keahlian yang dimiliki dr. yanto menjadi modal berharga dalam menjalankan tugasnya sebagai panitera muda pidana di mahkamah agung ri pun demikian dalam menjalankan tugas barunya sebagai hakim agung di mahkamah agung ri.
kontribusi beliau diharapkan akan terus menginspirasi generasi muda dalam meniti karier di bidang hukum dan peradilan. (*)