Satu Siswa Terancam Putus Sekolah, Ini Penyebabnya

Dewi Zaudah (42) bersama anaknya mendatangi Kantor Cabdin Wilayah 3 di Kabupaten BS, Jumat 26 Juli 2024. -RENALD/BE-

harianbengkuluekspress.id -  Setelah mendatangi SMKS Aisyiyah Manna, pada Kamis 25 Juli 2024, Dewi Zaudah (42) asal Kelurahan Gunung Mesir Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) bersama anaknya mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Wilayah III Manna, Jumat 26 Juli 2024.

Kedatangan Dewi bersama anaknya Nezza Dergahayu untuk mendapatkan kejelasan tentang status anaknya. Sebab anaknya Nezza bersama 2 teman lainnya yaitu Lisi Puspitasari dan Sania Putri Ayu mendapatkan rapor dengan keterangan naik kelas, akan tetapi pihak sekolah tidak menyatakan ketiganya naik kelas.

"Saya bersama anak saya (Nezza, red) dan salah seorang temannya yang juga senasib sengaja mendatangi Kantor Cabdindik untuk menanyakan persoalan keterangan rapor anak saya yang berbeda dengan kenyataannya dan pelayanan sekolah yang tidak baik," ujar Dewi kepada BE, Jumat 26 Juli 2024.

Lebih lanjut Dewi mengatakan, sejauh ini pihak SMKS Aisyiyah Manna dinilai tidak memberikan jawaban yang memuaskan. Bahkan ia mengeluhkan proses belajar mengajar anaknya dipersulit, khususnya saat administrasi belum dituntuaskan.

"Bahkan anak saya saat mencoba mencicil uang administrasi untuk ujian, jika uangnya belum cukup soal ujiannya belum bisa diberikan. Meskipun uang tersebut tetap diambil pihak sekolah, tetapi anak saya keberatan dan uangnya diambil kembali oleh saya," katanya.

BACA JUGA:KLHK Ajak Warga Lindungi Satwa, Begini Caranya

BACA JUGA:Belajar Sambil Berwisata Digiatkan di Desa Ini

Dewi juga mengaku, sangat keberatan jika anaknya kembali melanjutkan sekolah di SMKS Aisyiyah Manna. Pasalanya ia melihat perlakuan pihak sekolah dengan anaknya sudah tidak baik dan terkesan diskriminatif.

"Saya bisa lihat pihak sekolah memperlakukan anak saya dari wajah-waja pihak sekolah. Saya tidak mau lagi anak saya sekolah di sana," tegasnya.

Sementara itu, sang anak Nezza yang telah bertemu dengan Kepala Cabdindik Wilayah III Manna Ir Depti Burhani mengaku tidak ingin lagi bersekolah di SMKS Aisyiyah Manna. Bahkan ia memutuskan tidak ingin lagi melanjutkan sekolah ke mana-mana karena merasa trauma.

"Saya setelah berhenti sekolah di SMKS Aisyiyah Manna tidak mau melanjutkan ke sekolah mana pun," kesalnya.

Sementara Kepala Cabdindik Wilayah III Manna Ir Depti Burhani menyampaikan, telah memanggil pihak sekolah SMKS Aisyiyah Manna, khususnya Kepala Sekolah (Kepsek) M Rasyid Ridha dan Pengawas SMKS Aisyiyah Manna Dra Elmiza Martafani MPd. Ia mengatakan, pihaknya menjamin jika ketiga anak yang dinyatakan naik kelas dari kelas 11 ke kelas 12 akan sesuai dengan rapor  yang artinya tidak ada anak yang tinggal kelas.

"Tentu kita akan cari solusinya. Kalau masih ingin bersekolah di SMKS Aisyiyah Manna pasti naik kelas. Jika ingin pindah kita akan buatkan rekomendasi pindah sekolah," sampainya.

Depti juga mengungkapkan, tidak ada lagi anak yang putus sekolah. Sebab jika masih ada anak yang putus sekolah itu sebuah kegagalan bagi dunia pendidikan, khususnya di BS.

Tag
Share