8 Terduga Pelaku Dibekuk, 1 Masih Buron, Kasus 2 Pemuda Tewas di Simpang Rukis
RENALD/BE Satreskrim Polres BS terus mendalami tragedi berdarah dI Tebat Rukis yang menyebabkan dua pemuda meninggal dunia.--
Harianbengkuluekspress.id - Satreskrim Polres Bengkulu Selatan (BS) terus mendalami tragedi yang menewaskan 2 pemuda di Simpang Rukis, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Pasar Manna.
Kabar terbaru, saat ini Tim Totaici Satreskrim Polres BS telah mengamankan 8 orang pelaku dari 9 pelaku yang terindikasi terlibat dalam tragedi berdarah tersebut.
Meskipun begitu, sampai hari Jumat 26 Juli 2024, sejak kejadian pada Kamis 25 Juli 2024 kemarin pihak Polres BS belum mengumumkan secara resmi kedelapan identitas pelaku yang berhasil diamankan.
Hal tersebut dilakukan sebab pihak Polres BS masih mendalami dan memburu 1 orang pelaku lainnya yang masih buron.
BACA JUGA:KLHK Ajak Warga Lindungi Satwa, Begini Caranya
BACA JUGA:Belajar Sambil Berwisata Digiatkan di Desa Ini
Kapolres BS, AKBP Florentus Situngkir SIK kepada awak media mengaku memang ada terduga pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan 2 pemuda di Tebat Rukis telah diamankan.
Namun, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap para terduga pelaku yang telah berhasil diamankan.
"Saat ini masih pengembangan, sebagian sudah (diamankan, red)," ujar Florentus kepada awak media, Jumat 26 Juli 2024.
Bahkan, Kapolres masih enggan berkomentar lebih jauh mengenai identitas 8 terduga pelaku yang berhasil diamankan. Hal tersebut dikarenalan masih proses pengembangan dan masih mendalami motif tragedi berdarah di Tebat Rukis.
BACA JUGA:Kodim 0408 Gelar Coffee Morning, Ini Tujuannya
"Belum ada laporan perkembangan dari tim (Satreskrim, red). Senin nanti (29 Juli 2024, red) kita akan release," ungkapannya.
Kapolres kembali mengatakan rekaman CCTV yang telah beredar tidak ada hubungannya dengan 2 orang pemuda MD di Simpang Rukis. Adapun rekaman CCTV tersebut berasal dari Masjid Rukis. Sebab, Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan waktu tidak sama, karena itu sudah dipastikan tidak ada hubungannya dengan peristiwa berdarah di Tebat Rukis.
"Jadi kami sampaikan CCTV yang tadi tidak ada hubungannya," katanya.