Kereen, Karya Busana Siswa SMK Go Internasional, Tampil di Negara ini
Busana karya siswa SMK go internasional -Istimewa/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia go Internasional. Diketahui, sebanyak 12 karya siswa SMK Jurusan Tata Busana siap tampil di ajang Front Row Paris 2024.
Ini membuktikan kompetensi siswa SMK menjadi kebangaan sendiri, telebih ajang tersebut berskala internasional.
Keikutsertaan karya SMK ke event internasional tidak lepas dari praktik baik kolaborasi Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar),
Karya siswa itu akan tampil dalam acara Front Row Paris 2024, yang akan berlangsung pada tanggal 7 September 2024 di Salle Wagram Paris.
Acara tersebut wacananya akan mendatangkan 17 desainer, di mana 15 desainer tersebut berasal dari Indonesia dan dua desainer lainnya merupakan desainer dari Prancis.
Pada kesempatan itu, para siswa SMK ini akan menampilkan koleksi busana yang bernama “Dwipantara”.
Dwipantara sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, “Dwipa” diartikan sebagai pulau dan “Antara” diartikan sebagai di luar dan dari sisi lain. Dalam bahasa Indonesia, Dwipantara berarti Pulau Tanah Seberang.
“Karena kita bertiga berasal dari berbagai pulau, Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, jadi kami mengambil nama Dwipantara. Dan, koleksi-koleksi kami menggunakan wastra-wastra nusantara yang menunjukkan keunikan dari daerah kami,” kata Alifah Nailah Salsabila dari SMKN 8 Makassar yang mengaku menggunakan tenun sengkang sebagai salah satu wastra tradisional khas Bugis dalam koleksinya kali ini.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Tetapkan Pemenang Lomba O2SN, Ini Dia Juara Dan Medali Yang Diperoleh
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Imbau Warga Lestarikan Lahan Pertanian, Ini Bahayanya Jika Alih Fungsi
Alifah yang membuat empat busana untuk dibawa ke Paris ini mengaku sangat bangga dan senang bisa berangkat ke Paris meskipun sempat beberapa kali harus mengalami revisi desain.
“Kalau untuk proses desain dan sebagainya dikerjakan sendiri, tetapi dengan pengawasan dan bimbingan langsung dari desainer dan guru dan sempat beberapa kali dikurasi dan diperbaiki,” kata Alifah.
Disisi lain, Dewan Penasihat IFC, Ali Charisma, mengatakan bahwa koleksi para siswa SMK ini sangat unik dan sangat layak untuk dibawa ke Paris.
Koleksi para siswa tersebut memiliki tema, model, serta warna yang mudah dipadupadankan. Selain itu, koleksi tersebut juga mengusung wastra Indonesia seperti lurik dan tenun yang membuatnya semakin unik.