Pasca Geng Motor Lempar Atap Rumah Warga, Polresta Bengkulu Gencarkan Patroli
Kasi Humas Poltresta Bengkulu, Iptu Endang Sudrajat--
Harianbengkuluekspress.id - Kepolisian Resort Kota Bengkulu merespons gangguan kamtibmas yang diduga dilakukan sekelompok geng motor yang sebelumnya melempari rumah warga yang di Jalan Jalan Enggano, Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu.
Sejauh ini Polresta Bengkulu belum menerima pengaduan atau laporan dari masyarakat terkait geng motor tersebut. Sehingga untuk sementara Polresta Bengkulu melakukan patroli rutin di lokasi kejadian guna mencegah kejadian serupa terulang.
Hal tersebut disampaikan Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Deddy Nata SIK melalui Kasi Humas, Iptu Endang Sudrajat.
"Terkait kejadian sekelompok orang melakukan penyerangan, Polresta Bengkulu masih menunggu pengaduan dari masyarakat. Polresta Bengkulu telah melakukan patroli dan pengecekan di sekitaran TKP," jelas Kasi Humas.
BACA JUGA:Terlibat Pengeroyokan, 2 Warga Kota Bengkulu Ditangkap, Begini Kejadiannya
Berkaitan dengan terduga pelaku membawa senjata tajam, lanjutnya, sudah pasti itu melanggar hukum. Ada pidana bagi siapa saja membawa senjata tajam tidak sesuai peruntukannya.
Hal tersebut diatur dalam Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No 12 Tahun 1951. Polresta Bengkulu masih mendalami kelompok pemuda yang meneror warga di Jalan Enggano. Akan lebih baik jika ada masyarakat membuat pengaduan atau laporan di Polresta Bengkulu. Karena Polresta butuh bukti awal dan keterangan saksi-saksi.
"Sudah tentu melanggar dan termasuk tindak pidana. Membawa sajam diatur dalam pasal 2 ayat (1) UU Darurat No 12 Tahun 1951," imbuh Kasi Humas.
Sekelompok pemuda diduga geng motor meneror warga Jalan Enggano, Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu terjadi pada Senin, 2 September 2024 malam.
Teror tersebut dilakukan dengan cara melempari atap rumah warga menggunakan batu. Setidaknya ada 3 rumah warga yang dilempari para pelaku.
Namun, tidak diketahui berapa pelaku yang melakukan pelemparan, tetapi diperkirakan jumlahnya belasan orang. Karena sepeda motor yang dipakai para pelaku sekitar 8 unit, dan ada yang berbonceng 3.(167)