Dorong Desa Tingkatkan PADes, Ini yang Dilakukan Dinas PMD Provinsi Bengkulu

Kepala Dinas PMD Provinsi Bengkulu, Siswanto SSos MSi-Rewa/BE-

Harianbengkuluekspress.id – Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) mengimbau seluruh pemerintah desa lebih aktif menggali potensi lokal guna meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). Kepala Dinas PMD Provinsi Bengkulu, Siswanto SSos MSi menyampaikan, pengelolaan potensi desa melalui inovasi dan terobosan baru menjadi kunci dalam menggerakkan perekonomian masyarakat desa.  

"Kita mendorong dan mendukung pemerintah desa di Provinsi Bengkulu untuk menggali potensi lokal guna mendongkrak penerimaan PAD," kata Siswanto, Sabtu 30 November 2024 saat diwawancara BE.

Menurut Siswanto, anggaran dana desa yang diterima setiap tahun mencapai hingga Rp1,8 miliar per desa. Namun, Pendapatan Asli Desa (PADes) masih terbilang rendah, rata-rata kurang dari Rp 20 juta per tahun, yang sebagian besar bersumber dari unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kondisi ini menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi melalui pengelolaan potensi yang lebih kreatif dan produktif.  

BACA JUGA: Tim Paslon Gunduli Rambut dan Pakai Daster, Bupati Terpilih Seluma Dilantik Pada Tanggal Ini

BACA JUGA:ATT Billiard Siap Gelar Turnamen, Diresmikan Pj Walikota, Ini Pesannya

"Kami ingin desa mampu meningkatkan PAD dengan membentuk peraturan desa (Perdes) yang memungkinkan penerapan retribusi atau pungutan, tentunya tanpa melanggar aturan perundang-undangan," tambahnya. 

Ia mengaku, desa dapat menarik retribusi dari pengelolaan objek wisata lokal atau mendirikan BUMDes yang bergerak di bidang ekonomi kreatif. Selain itu, potensi setiap desa cukup besar, hanya saja masih banyak yang belum tergarap secara maksimal. 

"Desa itu memiliki banyak potensi, tinggal bagaimana cara mereka dapat menghasilkan pendapatan dari situ," ujarnya.  

Salah satu fokusnya mendorong desa untuk mengembangkan sektor budidaya perikanan dan peternakan. Menurutnya, potensi ini memiliki peluang besar untuk meningkatkan ekonomi desa jika dikelola dengan baik. Namun, ia mengkritisi banyak desa di Bengkulu yang masih cenderung meniru program dari desa lain tanpa melihat efektivitasnya.  

"Sayangnya, banyak desa hanya meniru program seperti pembelian tenda pernikahan yang tidak menghasilkan pendapatan signifikan. Harus ada inovasi baru yang lebih produktif," jelasnya.  

Selain itu, Siswanto berharap perangkat desa mampu menggali potensi yang selama ini terabaikan. Ia mengungkapkan, belum tergarapnya potensi ini menyebabkan desa tidak dapat memaksimalkan manfaat dari dana desa yang telah disalurkan.  

"Kita berharap ada peningkatan pendapatan melalui potensi desa yang belum tergarap, karena masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan," tegasnya.  

Dengan langkah ini, pemerintah optimis desa-desa di Bengkulu dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan. 

"Kuncinya ada pada inovasi dan kemauan kepala desa serta perangkatnya untuk menggali potensi lokal," tutupnya. (Rewa)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan