Berdayakan Potensi Pangan Lokal, Singkong dan Belalang Jadi Alternatif Makanan Bergizi Gratis

Program makan bergizi gratis di Kota Bengkulu, rencananya akan dilaksanakan mulai 3 Februari 2025 -Istimewa/Bengkuluekspress.-
Harianbengkuluekspress.id- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menginformasikan beberapa alternatif dalam program makanan bergizi gratis (MBG). Diantaranya adalah singkong dan belalang.
Menurut Dadan, menu MBG dapat disesuaikan dengan potensi dan kebiasaan pangan lokal masing-masing daerah. Termasuk di antaranya adalah daerah yang menyajikan belalang.
"Di beberapa daerah, serangga seperti belalang dan ulat sagu bisa menjadi bagian dari sumber protein," kata Dadan dalam acara Rapimnas Pira Gerindra di Jakarta, Senin 27 Januari 2025.
BGN sendiri belum menetapkan standar menu nasional untuk program MBG.
Dadan mengatakan bahwa Pemerintah mengatur standar komposisi gizi yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, menu yang ditawarkan di setiap daerah dapat disesuaikan dengan sumber daya dan kebiasaan pangan setempat.
Misalnya, di daerah yang memiliki kebiasaan makan telur, maka telur akan menjadi menu utama dalam menu MBG. Hal yang sama juga berlaku di daerah yang memiliki sumber protein lain, seperti ikan dan belalang.
BACA JUGA:Harus Konsisten, Ini Waktu Olahraga Yang Tepat Untuk Menghilangkan Perut Buncit
"Kandungan protein di setiap daerah sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya lokal dan preferensi masyarakat. Jadi menu MBG tidak kaku, tetapi fleksibel sesuai dengan kebutuhan lokal,” kata Dadan.
Hal ini juga berlaku untuk sumber karbohidrat, yang dapat bervariasi dari satu daerah ke daerah lain. Sebagai contoh, masyarakat di Halmahera Barat sering mengonsumsi singkong atau pisang rebus sebagai pengganti nasi.
"Keragaman makanan daerah ini sangat penting dalam program makanan bergizi. Hal ini karena tujuan utama BGN adalah untuk memastikan bahwa standar gizi terpenuhi, bukan untuk memaksakan satu jenis menu di seluruh Indonesia," kata Dadan.
Oleh karena itu, BGN ingin mendukung kebutuhan gizi masyarakat Indonesia melalui potensi pangan lokal yang beragam. Dalam hal ini, pangan yang beragam termasuk belalang dan serangga lainnya sebagai alternatif sumber protein yang bergizi (**)