Telusuri Aset Tersangka Tukin TNI, Ini Keterangan Kasi Penyidikan Kejati Bengkulu

DOK/BE Gedung Kejati Bengkulu.--
Harianbengkuluekspress.id - Bidang Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Bengkulu masih mendalami perkara dugaan korupsi tunjangan kinerja (Tukin) Anggota TNI tahun 2023. Penyidik masih melengkapi berkas perkara AK untuk segera dilakukan pelimpahan tahap II. Selama proses penyidikan kasus tersebut, penyidik pidsus dibantu penyidik dari instansi militer tempat AK berdinas. Penyidik menelusuri dugaan hasil penyimpangan dana Tukin itu mengalir kemana saja dan digunakan untuk apa saja.
Kasi Penyidikan Kejati Bengkulu, Danang Prasetyo Dwiharjo SH mengatakan, untuk aset milik tersangka AK sudah ditelusuri, tetapi untuk detailnya belum bisa disampaikan karena masih dalam penyelidikan.
"Sudah ditelusuri tapi masih dalam lidik," jelas Danang.
Penyidik berfokus pada manipulasi tukin tahun 2023 yang dilakukan AK dibantu beberapa oknum anggota militer (sudah ditindak mahkamah militer). Meski dari pengembangan, tukin 2024 diduga kuat juga dilakukan manipulasi, tetapi penyidik memilih fokus dulu ke manipulasi tukin 2023. Setelah itu, dilanjutkan penyelidikan manipulasi tukin 2024. Adapun nominal kerugian negara pada penyelewengan Tukin tahun 2023 sebesar Rp 9 miliar. Belum ada yang dikembalikan sejak AK ditetapkan tersangka dan ditangkap.
BACA JUGA:Suami dan Mantan Pacar Adu Pedang, Ini Luka yang Dialami Korban dan Pelaku
BACA JUGA:Produksi Ikan Air Tawar di Mukomuko Ditargetkan Bertambah, Ini Tujuannya
"Untuk tahun berikutnya masih kami dalami, yang pasti perbuatan tersangka ini berlanjut," imbuh Danang.
Modus AK melakukan manipulasi dengan cara menambah nominal, misalnya Rp 10 juta menjadi Rp 100 juta atau 2,5 juta menjadi 250 juta. Setidaknya lebih dari 5 tukin personel TNI yang dibesarkan nominalnya oleh AK. Setelah nominal tukin dibesarkan, semua keuntungannya dinikmati oleh AK dan prajurit yang membantu proses manipulasi tukin. Danang memastikan tidak ada perintah dari atasan untuk melakukan manipulasi tukin tersebut.
"Fakta hukumnya tidak ada seperti itu (perintah pimpinan), yang melakukan manipulasi ini tersangka AK dengan anggota militer level bawah. Setidaknya lebih dari 5 tukin yang dibesarkan nominalnya," ungkap Danang.
AK ditangkap pada 31 Desember 2024. Bermula saat Pidsus Kejati Bengkulu mendapatkan informasi AK berkomunikasi dengan anaknya melalui sambungan telepon. Kejati Bengkulu melalui bidang intelijen dan pidsus melacak keberadaan AK, meski sempat kesulitan akhirnya AK berhasil ditangkap ditempat persembunyiannya. Saat ini AK ditahan di Rutan Kelas IIB Bengkulu. (Rizki Surya Tama)