90 Siswa Jadi Duta Edukasi Sebaya, Kampanyekan Cegah Kawin Anak

Reporter: Endang |

Editor: Endang S |

Kamis , 27 Nov 2025 - 14:16

kemenag akan kukuhan 90 remaha duta nasional untuk mencegah perkawinan anak -ilustrasi/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Bimas Islam menyiapkan 90 remaja sebagai Duta Edukasi Sebaya dalam upaya memperkuat pencegahan kawin anak di lingkungan madrasah dan komunitas remaja.
Para duta ini merupakan peserta terpilih dari berbagai daerah yang mengikuti rangkaian pelatihan literasi kesehatan reproduksi, perlindungan anak, komunikasi publik, serta kampanye perubahan perilaku.

Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Lubenah menuturkan pengukuhan para duta ini akan dilakukan besok, Jumat 28 November 2025 di Jakarta.
Dijelaskannya, program ini dirancang untuk memperkuat peran remaja sebagai peer educator—pendidik sebaya—yang dinilai lebih efektif dalam menyampaikan pesan penting mengenai risiko perkawinan usia dini, kesehatan mental, serta pembangunan karakter.
"Mereka akan menjadi ujung tombak edukasi di sekolah, madrasah, dan komunitas masing-masing." katanya.
Ia menilai kehadiran para remaja ini strategis dalam penyampaian pesan kebaikan kepada teman sebaya.

BACA JUGA:Turnamen Tanjung Bungau Cup II Siap Digelar, Diikuti 32 Tim dari Bengkulu Selatan dan Seluma
“Sebelum mengedukasi orang lain, setiap duta harus mempersiapkan diri dengan baik karena tanggung jawab yang mereka emban sangat besar,” ujar Lubenah saat membuka kegiatan Penguatan Kapasitas Duta Nasional Peer Educator Literasi Remaja Tangguh (PELITA) di Jakarta Rabu (26/11/2025).

Menurut Lubenah, kedekatan usia membuat para duta lebih mudah diterima dalam kampanye pencegahan kawin anak dan perilaku berisiko lainnya.
Melalui program ini, Kemenag menargetkan terciptanya lingkungan belajar yang lebih aman, sehat, dan mendukung perkembangan remaja. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan kampanye pencegahan kawin anak serta mendorong kolaborasi antar-pelajar, guru, dan masyarakat dalam menciptakan generasi muda yang berdaya dan terlindungi.(**)

90 siswa jadi duta edukasi sebaya, kampanyekan cegah kawin anak                             harianbengkuluekspress.id- kementerian agama (kemenag) melalui ditjen bimas islam menyiapkan 90 remaja sebagai duta edukasi sebaya dalam upaya memperkuat pencegahan kawin anak di lingkungan madrasah dan komunitas remaja.para duta ini merupakan peserta terpilih dari berbagai daerah yang mengikuti rangkaian pelatihan literasi kesehatan reproduksi, perlindungan anak, komunikasi publik, serta kampanye perubahan perilaku.sekretaris ditjen bimas islam, lubenah menuturkan pengukuhan para duta ini akan dilakukan besok, jumat 28 november 2025 di jakarta. dijelaskannya, program ini dirancang untuk memperkuat peran remaja sebagai peer educator—pendidik sebaya—yang dinilai lebih efektif dalam menyampaikan pesan penting mengenai risiko perkawinan usia dini, kesehatan mental, serta pembangunan karakter. "mereka akan menjadi ujung tombak edukasi di sekolah, madrasah, dan komunitas masing-masing." katanya. ia menilai kehadiran para remaja ini strategis dalam penyampaian pesan kebaikan kepada teman sebaya.
baca juga:komisi x dpr soroti dampak tka, banyak keluhan terkait kesehatan mental siswa, kemendikdasmen ungkap begini 
baca juga:turnamen tanjung bungau cup ii siap digelar, diikuti 32 tim dari bengkulu selatan dan seluma“sebelum mengedukasi orang lain, setiap duta harus mempersiapkan diri dengan baik karena tanggung jawab yang mereka emban sangat besar,” ujar lubenah saat membuka kegiatan penguatan kapasitas duta nasional peer educator literasi remaja tangguh (pelita) di jakarta rabu (26/11/2025).menurut lubenah, kedekatan usia membuat para duta lebih mudah diterima dalam kampanye pencegahan kawin anak dan perilaku berisiko lainnya.melalui program ini, kemenag menargetkan terciptanya lingkungan belajar yang lebih aman, sehat, dan mendukung perkembangan remaja. selain itu, langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan kampanye pencegahan kawin anak serta mendorong kolaborasi antar-pelajar, guru, dan masyarakat dalam menciptakan generasi muda yang berdaya dan terlindungi.(**)

Tag

Share