Ditemukan 75 Kasus DBD di Daerah Ini
RENALD/BE Kabid P2P, Isman Jayadi SST MM--
Harianbengkuluekspress.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) mencatat pada Januari dan Februari 2024 ada sebanyak 75 kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Bahkan, temuan kasus DBD tertinggi berada di Kecamatan Pino Raya, yaitu sebanyak 20 kasus.
Sehingga, untuk Kecamatan Pino Raya ditetapkan zona orange DBD di BS. Kasus DBD sendiri menang menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) BS.
Sebab, penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dapat mengancam keselamatan nyawa jika tidak dilakukan penanganan cepat dan serius.
"Kasus DBD ini bukan hanya di Kecamatan Pino Raya, tetapi juga tersebar di 11 kecamatan yang ada di Bengkulu Selatan," ujar Kepala Dinkes BS, Didi Ruslan SKM melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Isman Jayadi SST MM kepada BE, Minggu 11 Februari 2024.
BACA JUGA:Dinas PMD Dorong Desa Digital, Ini Segudang Manfaatnya
BACA JUGA:Perangkat Desa di Rejang Lebong Terdaftar JKN-KIS, Segini Jumlahnya
Lebih lanjut, Isman mengatakan adanya temuan kasus DBD di BS telah direspon dan ditangani cepat. Penanganan tersebut diantaranya melakukan fooging dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk.
"Untuk penanganan DBD ini sudah ada surat edaran langsung dari Bupati Bengkulu Selatan yaitu penanganan fogging dan melakukan 3 M bagi masyarakat," katanya.
Isman menerangkan 3 M yaitu, menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
"Kami juga akan melakukan tindakan fogging cepat di tempat yang ditemukan positif kasus DBD. Itu sudah kita lakukan hampir setiap hari sesuai dengan laporan dari masyarakat, " terangnya.
Namun, diakui Isman, fogging tidak menjadi solusi utama dalam memberantas nyamuk dan mencegah terjadinya kasus DBD. Sebab, fogging adalah penanganan sementara kasus DBD dan tidak berdampak panjang.
BACA JUGA:Karyawan Penginapan Dianiaya OTD, Ini Dia Penyebabnya
"Untuk mencegah adanya DBD tentunya pemberantasan sarang nyamuk adalah yang paling utama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara hidup bersih yang dilakukan masyarakat," ungkapnya