Kasus DBD di Lebong Meningkat, Segini Jumlahnya

FOGGING: Petugas kesehatan di Kabupaten Lebong ketika melakukan fogging untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk penyebab DBD. -ERICK/BE -

harianbengkuluekspress.bacakoran.co – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kepahiang pada bulan Januari 2024 tercatat ada sebanyak 37 kasus. Jumlah tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan periode pada bulan Januari-Februari 2023 yang lalu yang hanya sebanyak 13 kasus. Bahkan pada bulan Januari 2024 ada 1 orang pasien yang meninggal dunia serta pada bulan Februari ini juga ada 1 orang pasien lagi yang meninggal dunia akibat DBD. Sementara sepanjang tahun 2023, dari total 73 kasus ada 1 orang warga yang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lebong, Rachman SKM MSi mengatakan, bahwa untuk kasus DBD di awal tahun 2024 ini memang cukup banyak jika dibandingkan pada bulan yang sama tahun 2023 yang lalu.

“Ada sebanyak 37 kasus di bulan Januari 2024, sementara di bulan Januari 2023 hanya sebanyak 8 kasus,” sampainya, Selasa 21 Februari 2024.

Lanjut Rachman, untuk jumlah kasus DBD pada bulan Februari 2024 ini, pihaknya belum mendapatkan laporan dari masing-masing Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Karena untuk penginputan data pada bulan berjalan, akan dilakukan pada awal bulan selanjutnya.

“Data untuk bulan Februari 2024 belum kita terima,” jelasnya.

BACA JUGA:Oknum Dokter Spesialis di Lebong Diperiksa Polisi, Ini Masalahnya

BACA JUGA:5 Penyelenggara Pemilu Sakit, Ini Kata Ketua KPU Kepahiang

 

Masih kata Rachman, ada beberapa faktor penyebab penyakit DBD seperti yang terjadi saat ini sedang musim penghujan yang membuat banyaknya air yang menggenang. Sehingga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aygepty pembawa penyakit DBD.

“Selain itu, tidak terjaganya kebersihan lingkungan di tengah-tengah masyarakat, itu juga menjadi penyebabnya,” ucapnya.

Sementara itu, ucap Rachman, pihaknya melalui petugas yang ada di Puskesmas maupun yang ada di Dinkes Lebong  terus melakukan sosialisai dan mengajak masyarakat untuk bisa hidup sehat dengan membersihkan lingkungan minimal di kawasan tempat tinggal.

“Sosialiasi untuk mengajak masyarakat selalu kita lakukan,” tuturnya.

Rachman kembali mengajak, masyarakat untuk bisa menjalankan hidup sehat dengan selalu memberishkan lingkungan dari sampah-sampah yang dapat mengundang nyamuk berkembang biak.

“Juga melaksanakan 3M (Menguras, menutup dan mengubur) tempat yang berpotensi tempat nyamuk berkembang biak,” ajaknya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan