Pos, Peralatan dan Pegawai Penanggulangan Bencana di Bengkulu Minim, Wagub Tegaskan Ini

Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah didampingi Kepala Kantor Basarnas Bengkulu, Muslikun Sodik meninjau peralatan SAR yang dimiliki Basarnas Bengkulu untuk operasi kebencanaan pada kegiatan peringatan HUT ke-52 Basarnas di kantor Basarnas Bengkulu, Kamis -RIO/BE -

Harianbengkuluekspress.id-Provinsi Bengkulu merupakan wilayah rawan bencana alam. Namun, dari sisi pengamanan untuk evakuasi korban bencana alam, masih minim. 

Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Dr H Rosjonsyah mengatakan, di Provinsi Bengkulu pos Search and Rescue  (SAR) Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan  masih terlalu minim. 

Daerah selatan, hanya ada di Kabupaten Bengkulu Selatan. Kemudian wilayah utara Bengkulu ada di Kabupaten Mukomuko dan wilayah timur ada Kabupaten Rejang Lebong.

"Harusnya setiap daerah itu ada pos SAR. Karena daerah kita ini rawan bencana alam," terang Rosjonsyah, saat menghadiri peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-52 Basarnas, di halaman Kantor Basarnas Bengkulu, Kamis, 29 Februari 2024.

BACA JUGA:Cari Korban Hanyut, Kaki Seorang Anggota TIM SAR Nyaris Putus, Begini Kronologinya

BACA JUGA: Syiar Ramadan, 500 Dai dan Daiyah Didistribusikan di Wilayah 3T, Ini Tujuannya

Dijelaskannya, Pos SAR itu penting ada di setiap daerah. Karena ketika terjadi bencana alam, tim Basarnas bisa cepat melakukan tidakkan penolongan. Sehingga bisa meminimalisir korban bencana alam.

"Daerah kita ini banyak aliran sungai, pegunungan, dan laut yang rawan bencana" tambahnya. 

Tidak hanya soal Pos SAR yang masih minim. Namun dari sisi peralatan pertolongan bencana, juga masih terbatas. Seperti mobil dan alat lainnya.

"Peralatannya kita lihat hanya sekadar saja. Masih banyak yang kurang. Banyak yang harus ditambah. Mudah-mudahan setelah ada presiden baru, kita akan koordinasikan bersama-sama," ungkap Rosjonsyah. 


Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah didampingi Kepala Kantor Basarnas Bengkulu, Muslikun Sodik meninjau peralatan SAR yang dimiliki Basarnas Bengkulu untuk operasi kebencanaan pada kegiatan peringatan HUT ke-52 Basarnas di kantor Basarnas Bengkulu, Kamis -RIO/BE -

Sementara untuk lokasi evakuasi bencana juga masih menjadi catatan. Sebab, lokasi evakuasi bencana di Bengkulu masih belum memadai. 

Bahkan di beberapa wilayah desa maupun kelurahan tidak ada tempat berkumpul sebagai lokasi evakuasi korban bencana alam.

"Jarak evakuasi juga belum memadai, lalu tidak ada tempat berkumpul. Lokasi tempat berkumpul ini penting. Sehingga ketika terjadi bencana alam, tidak ada warga yang berkumpul di rumah warga. Maka sinergitas ini penting," tuturnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan