Perkuat Semua Lini, MMKSI Optimis Penjualan Naik Hingga 100.000 Unit
Perkuat Semua Lini, MMKSI Optimis Penjualan Naik Hingga 100.000 Unit -Edo/ Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Tidak bisa dipungkiri pasar otomotif Indonesia sempat mengalami penurunan pada tahun 2023 dibandingkan pada tahun 2022.
Alasannya pun beragam, misalnya inflasi, kenaikan suku bangunan, pengurangan subsidi bahan bakar, dan politik
Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) pun setuju akan hal tersebut pada Media Gathering MMKSI, 1 April 2024.
Hal tersebut ditambah lagi dengan persaingan pasar yang semakin ketat dan hadirnya beragam model baru dari berbagai merek di Indonesia.
BACA JUGA:Pasutri di Mukomuko Korban Begal, Uang Rp 4,5 Juta Raib, Begini Modus Pelaku
BACA JUGA:Lebaran, Alat Berat Disiagakan di Wilayah Rawan Ini
Untuk itu MMKSI pun sudah semakin siap bersaing dengan berbagai model baru, misalnya pada tahun 2023 dimana MMKSI meluncurkan Mitsubishi XForce sebagai pemain di kelas SUV 5 seater
Serta memproduksi kendaraan niaga elektrik ringan Mitsubishi L100 EV.
Yoshio Igarashi, Director of Sales and Marketing Division mengatakan bahwa MMKSI telah mempersiapkan strategi kompetitif dan inovatif agar bisa memberikan pilihan bagi masyarakat serta mempertahankan posisi.
Pada media gathering ini pun, MMKSI menunjukkan optimisme mereka untuk tahun 2024 dimana mereka menargetkan penjualan mencapai 100.000 unit untuk periode Maret 2024 hingga Maret 2025.
Tentunya dengan berbagai aktivitas pendukung seperti aftersales dan pengembangan produk.
“Market share Mitsubishi tahun ini dapat meningkat, setelah mengalami penurunan beberapa waktu belakang. Pada tahun fiskal 2023 MMKSI mencatat total penjualan sebesar 77.937 untuk kendaraan, angka itu jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 90.341 unit,"ungkapnya.
Di sektor penjualan kendaraan niaga andalan PT MMKSI, yaitu Mitsubishi L300 market share mencapai 55 persen. Produk mobil pick-up ini menjadi salah satu kendaraan bisnis favorit para pelaku bisnis,
Utamanya sektor pertanian, perkebunan sampai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM.