Bawa Uang Rp 4,6 Miliar, Mobil Daihatsu Gran Max Terbakar, Ini Kata KNKT

Reporter: Edo |

Editor: Asrianto |

Senin , 17 Nov 2025 - 14:14

Anggota Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Achmad Wildan-Edo/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id — Sebuah mobil operasional milik salah satu bank BUMN dilaporkan terbakar di Desa Palippis, Kecamatan Balanipa, Rabu 12 November 2025 lalu.

Mobil jenis Daihatsu Gran Max tersebut diketahui mengangkut uang tunai sebesar Rp4,6 miliar untuk pengisian ATM di wilayah Majene.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melalui anggotanya, Achmad Wildan, menyatakan bahwa pihaknya belum memiliki data faktual terkait insiden tersebut.

Wildan menegaskan bahwa KNKT tidak melakukan investigasi atas kebakaran mobil tersebut, sehingga ia tidak dapat memberikan penjelasan spesifik mengenai penyebabnya.

“Kita tidak melakukan investigasi terkait terbakarnya mobil Gran Max, oleh karena itu saya tidak memiliki data faktualnya,” ujarnya kepada Bengkulu Ekspress saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Meski begitu, Wildan menjelaskan secara umum bahwa terdapat beberapa faktor yang kerap menjadi pemicu korsleting pada kendaraan.

Kesalahan paling umum antara lain terdapat pada wiring diagram, penggunaan material yang tidak memenuhi standar otomotif, serta proses instalasi kelistrikan yang tidak sesuai dengan standar.

“Kesalahan pada wiring diagram, penggunaan material yang tidak memenuhi standar otomotif, atau instalasi yang keliru dapat memicu busur api maupun hubungan pendek. Jika sumber panas ini bertemu dengan material mudah terbakar—baik padat, cair, maupun gas—maka lengkaplah segitiga api: bahan bakar, panas, dan oksigen. Kombinasi tiga unsur inilah yang memantik terjadinya kebakaran. Tanpa salah satu elemen tersebut, peristiwa terbakar tidak akan terjadi,” jelasnya.

Hingga kini, peristiwa kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak terkait. (edo)

bawa uang rp 4,6 miliar, mobil daihatsu gran max terbakar, ini kata knkt                            harianbengkuluekspress.id — sebuah mobil operasional milik salah satu bank bumn dilaporkan terbakar di desa palippis, kecamatan balanipa, rabu 12 november 2025 lalu.
mobil jenis daihatsu gran max tersebut diketahui mengangkut uang tunai sebesar rp4,6 miliar untuk pengisian atm di wilayah majene.
komite nasional keselamatan transportasi (knkt) melalui anggotanya, achmad wildan, menyatakan bahwa pihaknya belum memiliki data faktual terkait insiden tersebut. 
wildan menegaskan bahwa knkt tidak melakukan investigasi atas kebakaran mobil tersebut, sehingga ia tidak dapat memberikan penjelasan spesifik mengenai penyebabnya.
baca juga:mobil daihatsu grand max terbakar, bank bni rugi 4,6 miliar
baca juga:rekrutmen petugas haji dari daerah hingga pusat dibuka november 2025, ini kategorinya 
“kita tidak melakukan investigasi terkait terbakarnya mobil gran max, oleh karena itu saya tidak memiliki data faktualnya,” ujarnya kepada bengkulu ekspress saat dihubungi melalui pesan whatsapp.
meski begitu, wildan menjelaskan secara umum bahwa terdapat beberapa faktor yang kerap menjadi pemicu korsleting pada kendaraan. 
kesalahan paling umum antara lain terdapat pada wiring diagram, penggunaan material yang tidak memenuhi standar otomotif, serta proses instalasi kelistrikan yang tidak sesuai dengan standar.
“kesalahan pada wiring diagram, penggunaan material yang tidak memenuhi standar otomotif, atau instalasi yang keliru dapat memicu busur api maupun hubungan pendek. jika sumber panas ini bertemu dengan material mudah terbakar—baik padat, cair, maupun gas—maka lengkaplah segitiga api: bahan bakar, panas, dan oksigen. kombinasi tiga unsur inilah yang memantik terjadinya kebakaran. tanpa salah satu elemen tersebut, peristiwa terbakar tidak akan terjadi,” jelasnya.
baca juga:prakiraan cuaca bengkulu selatan, senin 17 november 2025, berpotensi hujan siang-malam hari
baca juga:operasi zebra nala 2025 resmi gelar, polres bu perketat pengawasan lalu lintas, 8 pelanggaran ini ditindak
hingga kini, peristiwa kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak terkait. (edo)

Tag

Share