Harian Bengkulu Ekspress

Ekonomi Bengkulu Triwulan III Kontraksi

RIO/BE Perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan III-2025 mengalami kontraksi atau penuruan. Berdasarkan hitungan Badan Pusat Statistik (BPS), kontraksi itu diakibat penurunan kinerja sektor pertanian dan transportasi.--

Harianbengkuluekspress.id - Perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan III-2025 mengalami kontraksi atau penurunan.  Berdasarkan hitungan Badan Pusat Statistik (BPS), kontraksi itu di akibat penurunan kinerja sektor transportasi dan pertanian. Secara tahunan ( year-on-year ), perekonomian Bumi Merah Putih tercatat mengalami pertumbuhan di atas 4 persen.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir Win Rizal ME mengatakan, ekonomi Bengkulu pada triwulan III-2025 terkontraksi sebesar minus 2,97 persen jika dibandingkan dengan triwulan II-2025.

"Ada kontraksi ekonomi triwulan III  minus 2,97 persen, dibanding triwulan ke II," terang Rizal, Minggu 30 November 2025.

Dijelaskannya, kontraksi pertumbuhan secara triwulanan ini dipengaruhi oleh penurunan kinerja pada 10 lapangan usaha. Ada tiga sektor yang mengalami penurunan terdalam. Yaitu, transportasi dan pergudangan, mengalami kontraksi sebesar minus 12,26 persen. Kemudian, administrasi pemerintahan, turun sebesar minus 11,01 persen. Lalu pertanian, kehutanan, dan perikanan, kontraksi mencapai minus 6,21 persen.

"Penurunan pada sektor pertanian menjadi catatan kita bersama. Karena sektor ini merupakan penopang utama struktur ekonomi Bengkulu dengan kontribusi sebesar 30,85 persen," bebernya.

BACA JUGA:Pemdes Pondok Makmur Kabupaten Mukomuko Tingkatkan Perlindungan Anak dan Perempuan

BACA JUGA:MBG Telah Jangkau 199 Ribu Pelajar, Implementasi Baru 41 Persen

Meski terjadi kontraksi, Rizal mengatakan,  geliat positif terlihat pada sektor Pertambangan dan Penggalian yang melonjak drastis sebesar 26,18 persen (q-to-q), Kemudian diikuti oleh Jasa Keuangan dan Asuransi 9,98 persen serta Konstruksi 5,81 persen.

Berbeda dengan kondisi triwulanan, jika dilihat dalam perspektif tahunan ( year-on-year ), ekonomi Bengkulu triwulan III-2025 dibandingkan triwulan III-2024 justru tumbuh padat sebesar 4,56 persen.

"Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif pada 15 lapangan usaha. Sektor pariwisata dan industri menjadi primadona pertumbuhan tahunan ini," tutur Rizal.

Pertumbuhan ekonomi triwulan III itu, didorong dari penyediaan akomodasi dan makan minum, tumbuh tertinggi sebesar 10,59 persen. Lalu, industri pengolahan tumbuh sebesar 9,94 persen dan jasa Lainnya tumbuh sebesar 8,76 persen. 

Sementara itu, sektor Pertanian yang terkoreksi secara triwulanan, secara tahunan (y-on-y) masih mampu tumbuh positif sebesar 4,01 persen . Sebaliknya, sektor Pertambangan yang melonjak secara triwulanan, justru tercatat mengalami penurunan tipis minus 1,44 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.

"Secara kumulatif (c-to-c), perekonomian Bengkulu hingga triwulan III-2025 telah tumbuh sebesar 4,80 persen , menandakan tren pemulihan ekonomi yang konsisten sepanjang tahun 2025," tegasnya.

Dari sisi pengeluaran, perekonomian Bengkulu masih sangat bergantung pada konsumsi rumah tangga. Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) masih mendominasi 60,00 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Lalu pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga menyumbang 38,51 persen. Termasuk ekspor barang dan jasa ikut berkontribusi 30,34 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan