Hafni juga menekankan pentingnya mempercepat investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2024 hingga Triwulan II, realisasi investasi mencapai Rp 2,9 triliun,
Meskipun ini masih jauh dari target RPJMD sebesar Rp 7,5 triliun dan target Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp 22 triliun.
BACA JUGA:200 Komunitas Meriahkan Jalan Santai Bank Indonesia Bengkulu
BACA JUGA:Bank Indonesia Bengkulu Optimis Mampu Kendalikan Inflasi Selama Ramadan 1445 H
"Kami terus memperluas penggunaan OSS RBA, mendampingi penyusunan dokumen investasi, dan mendorong kelanjutan beberapa proyek strategis seperti Taba Penanjung-Linggau pada tahun 2025 mendatang," katanya.
Dalam rangka mendukung investasi, Pemerintah Provinsi Bengkulu berencana mengadakan Bencoolen Regional Investment and Economic Forum (BRIEF) untuk mempromosikan potensi investasi di wilayah tersebut.
"Semoga melalui BRIEF, investasi di Bengkulu meningkat," pungkasnya.(Rewa)