BENGKULU, BE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mengimbau seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penyebaran penyakit flu dan demam. Penyakit ini umumnya meningkat menyerang ketika pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan seperti saat ini. Perubahan musim seringkali menjadi salah satu pemicu meluasnya kasus flu disertai demam dikalangan masyarakat.
"Ketika terjadi pergantian musim, kita sering menyaksikan peningkatan kasus penyakit flu. Faktor perubahan cuaca dan kelembaban udara itulah yang dapat memberikan kondisi yang mendukung penyebaran dari virus flu ataupun penyakit lainnya seperti batuk," ucap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, Senin (20/11).
Untuk mencegah hal tersebut, Joni mengimbau masyarakat menjaga daya tahan tubuh dan menghindari kerumunan, serta rutin mengkonsumsi buah mengandung vitamin, serta perbanyak minum air putih pada pagi hari.
"Masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan diri, sering mencuci tangan dan tetap menggunakan masker, terutama ketika sedang berada di luar rumah dengan kondisi badan yang kurang fit atau sehat," terangnya.
Selain itu, ia juga meminta kepada kelompok seperti anak-anak dan lanjut usia (lansia) atau dengan kondisi kesehatan tertentu, yang lebih rentan atau mudah terserang penyakit flu untuk lebih diproteksi kesehatannya.
"Kita terus melakukan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat ini tentang pentingnya pencegahan penyakit flu, khususnya di periode pergantian musim," bebernya.
Sejak Januari hingga Agustus 2023 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di wilayah tersebut mencapai 11 ribu lebih kasus. Meskipun jumlah kasus ISPA di Kota Bengkulu cukup tinggi, namun masyarakat diminta untuk tidak perlu khawatir karena penyakit tersebut dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu tujuh hingga 14 hari. Namun, warga juga harus tetap menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi air putih yang banyak, makan-makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.
"Jika memiliki gejala seperti demam disarankan minum obat penurun panas tapi disarankan untuk tidak mengkonsumsi obat," papar Joni.
Dikesempatan ini juga, ia mengimbau agar para pekerja lapangan yang juga rentan terkena, sehingga disarankan untuk menggunakan masker sebab berhadapan langsung dengan debu dan polusi.
"Sebaiknya menggunakan masker untuk pelindung diri bagi kesehatan kita," tutupnya. (529)