Orang yang beretika, maka ia akan menjaga perasaan orang lain. Hal itu dilakukan agar orang lain tidak tersinggung atau sakit hati dengan ucapan atau sikap kita.
Mereka bukan tipe orang yang serta-merta menyalahkan orang lain dan menyebut perasaannya saja yang terlampau sensitif.
Mereka sadar bahwa fungsi hati memang buat merasakan sehingga sikap-sikap yang tidak etis dapat membuat perasaan siapa pun terganggu.
4. Mampu mengendalikan diri
Orang yang beretika, ia akan belajar mengendalikan dirinya dengan sebaik mungkin untuk mengurangi kemungkinan dirinya bertindak sekehendak hati. Ia punya kesadaran tinggi buat mengontrol diri.
Tidak perlu orang lain sibuk menasihati dan menyuruh mereka untuk meningkatkan kendali diri. Kalau sampai mereka lepas kontrol, mereka sendiri yang bakal amat malu. I
tu sebabnya mereka dengan sukarela belajar menahan diri demi menjaga martabatnya sendiri.
Mereka akan membiasakan diri bersikap tenang sehingga tidak menimbulkan keributan di sekitarnya akibat perilakunya yang tak terkendali.
Mereka melakukan hal-hal sederhana buat mengontrol diri seperti diam dulu ketika rasa marah membuatnya ingin meledak.
Mereka tidak mau tampil di depan banyak orang ketika perasaannya masih bergemuruh sebab rawan bikin mereka lepas kontrol.
5. Tidak terpengaruh oleh standar etika orang lain yang lebih rendah
Orang yang beretika tidak selalu dikelilingi oleh teman yang satu frekuensi. Terkadang mereka malah menjadi anomali di antara orang-orang yang suka menabrak etika.
Namun, ia tidak ikut-ikutan atau mengabaikan sikap etisnya. Mereka tetap teguh pada standar etika pribadinya. Jika standar etika mereka kurang bagus, mereka dengan senang hati mau belajar meningkatkannya.
Mereka tidak akan mau menurunkan standar etika hanya demi menyenangkan orang lain. Ia tetap berpegang teguh pada standar etika yang baik.
BACA JUGA:Orang Bermuka 2, Ini Ciri-cirinya
BACA JUGA:Orang yang Mengalami Depresi, Begini Cara Membantu Kesembuhannya