Jika seseorang benar-benar ingin tulus padamu, dia harus memastikan tak mempunyai kepentingan apa pun supaya hati terasa ringan ketika melakukan sesuatu.
Namun bila dia merasa pertukaran barang atau jasa merupakan hal wajar, ia pun perlu memikirkan dulu cara terbaik buat menyampaikannya padamu. Jangan sampai dirimu menjadi berburuk sangka padanya.
4. Dia belum tentu segera tahu kebutuhan atau kesulitanmu
Orang tulus bisa ada di mana saja bahkan sangat dekat denganmu. Akan tetapi, jangan berharap terlampau muluk seperti dirinya pasti tahu mengenai kesulitan-kesulitanmu.
Pribadi yang amat cuek misalnya, cenderung telat mengetahui masalah orang-orang di sekitarnya.
Tapi sekalinya ia tahu dan membantu, ketulusannya tidak perlu diragukan lagi. Jangan asal menyalahkan orang yang tulus tapi kurang peka dengan masalahmu.
BACA JUGA:Dana Makan Minum Setdakab Mukomuko Dilidik Kejari
BACA JUGA:Pilwakot Bengkulu 2024: Gerindra Sangat Siap, Nasdem Bakal Beri Kejutan
Kalau kamu memang membutuhkan bantuannya mending langsung bilang saja daripada lelah berharap dia mendekat duluan.
Bila pun orang yang tulus tahu mengenai kesusahanmu, terkadang ia sengaja tak segera menawarkan bantuan dengan sejumlah alasan.
Selain kamu masih bisa mengatasinya sendiri, ia mungkin juga ingin menjaga privasimu.
Dia tidak tahu kamu bakal menyambut baik tawaran bantuannya atau justru salah memahaminya sebagai tindakan yang melanggar privasi.
5. Tulus gak berarti tak punya prioritas dan bisa terus diganggu
Dalam memberikan bantuan, orang yang tulus bisa melakukannya secara spontan maupun dipikir baik-baik dulu.
Untuk jenis pertolongan yang amat mudah baginya atau situasinya darurat, dia bertindak dengan spontanitas. Ia bahkan tidak perlu menawarkan bantuan melainkan langsung melakukan sesuatu.
Sementara dalam situasi lain yang gak mendesak, dia berhak mempunyai prioritas berbeda termasuk mengutamakan keperluannya sendiri.