Alat Tangkap Nelayan Harus Ramah Lingkungan, Ini Pesan Kepala Dinas Perikanan Mukomuko
Nelayan di Kabupaten Mukomuko ketika dilatih untuk mengunakan alat tangkap ramah lingkungan.-IST/BE -
harianbengkuluekspress.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko melalui Dinas Perikanan mendorong perikanan yang berkelanjutan serta meningkatkan kesadaran nelayan terhadap pentingnya menjaga ekosistem laut. Salah satunya dengan mengunakan alat tangkap yang digunakan harus ramah lingkungan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto melalui Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Warsiman untuk lebih mewujudkan hal tersebut. Pihaknya akan memberikan pelatihan kepada nelayan berupa memodifikasi alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan, seperti pukat trawl atau harimau dan menjadi ramah lingkungan. Rencana kegiatan itu merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu.
“Ada pembagian tanggung jawab, DKP Bengkulu menyediakan narasumber, sedangkan kami menyiapkan akomodasi tempat dan konsumsi untuk mendukung kelancaran pelatihan,” ujarnya.
BACA JUGA:Penyidik Siapkan Berkas Pembacok Tewasnya Dua Wanita, Ini Kata Kasat Reskrim Polres Mukomuko
BACA JUGA:Dinsos Tangani Lansia Telantar, dari Laporan Kasus Nenek Poniyan
Ia menerangkan, pelatihan ini direncanakan akan dilaksanakan pada Maret atau April tahun 2025 dengan melibatkan narasumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Warsiman menyebutkan, pelatihan tersebut akan mencakup pemberian alat tangkap ramah lingkungan dan pelatihan teknis modifikasinya.
“Para nelayan akan mendapatkan paket alat tangkap ramah lingkungan sesuai dengan jumlah kapal yang mereka miliki. Di wilayah Bantal misalnya, setiap kapal rata-rata menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan. Sehingga semuanya perlu dimodifikasi,” jelasnya. Ia menambahkan, berdasarkan data Dinas Perikanan Mukomuko, terdapat 183 kapal pengguna alat tangkap tidak ramah lingkungan di daerah ini. Namun jumlah pemiliknya hanya sekitar 90 orang karena beberapa nelayan memiliki lebih dari satu kapal. Warsiman berharap, pelatihan ini dapat membantu para nelayan beralih ke metode yang lebih ramah lingkungan. Sehingga mendukung kelestarian sumber daya laut dan mematuhi regulasi perikanan yang berlaku.
“Kami berharap setelah pelatihan itu nantinya, nelayan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diberikan dan menggunakan alat tangkap yang lebih aman untuk ekosistem laut,” lanjutnya.(budi)