Korban Penusukan Owner RS Ini

Manajemen RS An-Nissa saat menjelaskan status korban penusukan yang merupakan salah satu owner dan Dewas RS An-Nissa, Kamis 6 Juni 2024.-Ary/BE-

harianbengkuluekspress.id - Sejumlah fakta baru terkait dengan kasus penusukan yang dialami oleh WD (44) di komplek RS An-Nissa Curup mulai terungkap. Salah satunya adalah terkait dengan kepemilikan saham dari korban di RS An-Nissa Curup. Diketahui bahwa WD memiliki saham atau salah satu owner RS An-Nissa memberikan keterangan terkait dengan prihal kasus yang terjadi tersebut. Hal tersebut dijelaskan manajemen RS An-Nisa saat dikonfirmasi  BE, Kamis 6 Juni 2024.

"Dalam kasus ini, kami sampaikan bahwa almarhum merupakan direktur di PT Hidayah Pat Petulai sehingga almarhum adalah salah satu owner dari rumah sakit ini," terang Direktur Rumah Sakit An Nissa, dr Jhon Lukman SPb.

Tak hanya itu, dr Lukman juga mengungkapkan, di struktur manajemen RS An-Nissa, korban merupakan dewan pengawas. Sehingga  apapun hal yang berkaitan dengan RS An-Nissa korban memiliki hak dan kewajiban untuk memantau, mengawasi guna keberlangsungan serta operasional dari RS An-Nissa.

"Dalam perkara kemarin, almarhum yang merupakan Dewas berupaya menyelesaikan persoalan yang terjadi karena perkara tersebut menyangkut rumah sakit ini," tegas dr Lukman.

Dalam kesempatan tersebut, dr Lukman juga meluruskan terkait dengan informasi yang menyebutkan bahwa korban memiliki hubungan khusus LF salah satu owner di RS An-Nissa. Karena  antara korban dengan LF  sudah resmi menjadi pasangan suami istri.

"Kami juga informasikan bahwa almarhum dan ibu LF adalah pasangan suami istri, sehingga informasi yang menyebutkan bahwa keduanya hanya sebatas hubungan khusus itu tidak benar," jelas dr Lukman.

Disisi lain, Manajer  Umum RS An-Nissa, Wahyudi SKM menambahkan bahwa sebelum kasus penusukan yang menimpa owner sekaligus Dewas RS An-Nissa, tersangka juga sempat mengancam akan menembok bagian depan rumah sakit, yaitu mulai dari area parkiran hingga ke kawasan apotek yang dianggap tersangka adalah tanah miliknya.

"Sebelum kejadian ini, yaitu pada Jumat 31 Mei lalu ada yang meletakkan batu-batu di area parkiran rumah sakit," terang Yudi.

BACA JUGA:Enam Penjahat Ditangkap Dalam Rangka Operasi Ini

BACA JUGA:22 Murid TK Harapan Bersama Diwisuda, di Sini Lokasinya

Dikatakan Yudi, awalnya pihaknya tak mengetahui siapa yang melatakkan batu di kawasan parkir tersebut. Kemudian ia melaporkan kejadian tersebut ke LF selaku owner, ternyata LF juga tak mengetahuinya.

"Setelah ditelusuri ternyata beliau (tersangka atau AS) yang menurunkan batu-batu tersebut dan informasinya ia akan membuat pagar untuk membuat pagar diarea parkir hingga apotek," jelas Yudi.

Tak hanya sampai disitu, pada Jumat dan Sabtu malam tersangka mendatangi apotek RS An-Nissa dan mengatakan kepada karyawan yang bertugas saat itu akan menyegel apotek meskipun hal tersebut tak ia lakukan. Baru setelah itu kejadian penusukan terhadap korban terjadi pada Senin 3 Juni 2024.

Sebelumnya, aksi penusukan dilakukan oleh AS (42) warga Kelurahan Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang. Dengan korbannya adalah WD (44) warga Kelurahan Sumber Bening Kecamatan Selupu Rejang Lebong. Penusukan dilakukan di dalam apotek RS An-Nissa yang ada di Kelurahan Simpang Nangka. Dalam kejadian tersebut korban yang sempat mendapatkan pertolongan medis akhirnya meninggal dunia dan tersangka langsung menyerahkan diri dan kasus tersebut saat ini ditangani oleh jajaran Polres Rejang Lebong.(ari)

Tag
Share