PAD 12 Pasar Capai Rp 145 Juta, Targetnya Segini

IRUL/BE KETERANGAN: Kadis Perindagkop Kaur saat memberikan keterangan kepada wartawan soal realisasi PAD pasar, Rabu 16 Oktober 2024.--

Harianbengkuluekspress.id - Sejak Januari hingga  Oktober 2024 ini, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari 12 pasar wajib PAD di Kabupaten Kaur ini sudah mencapai 74,5 persen atau Rp 145 juta dari target Rp 195 juta.  Hal ini disampaikan Kepala Disperindagkop Kaur, Endy Yurizal SP.

“Ya sampai dengan bulan Oktober 2024 ini capain PAD pasar sudah  Rp 145 juta dan kini sisanya tinggal sekitar Rp 50 juta lagi. Insya Allah dengan waktu tiga bulan ini lagi target PAD ini tercapai,” kata Endy, Rabu 16 Oktober 2024.

Dikatakan Endy, PAD Rp 145 juta itu bersumber dari 12 pasar di Kabupaten Kaur yakni Pasar Inpres Rp 44 juta, Bukit Indah Rp 1.4 juta, Bukit Makmur Rp 2,6 juta, Ulak Lebar Rp 4,2 juta, Ulak Bandung Rp 1,9 juta, Lubuk Gung Rp 14 juta,  Pagar Batu Rp 6,3 juta, Rigangan Rp 2,1 juta, SP III Rp 17 juta, Gunung Kaya Rp 1,7 juta, Binjai Rp 9 juta dan Pasar Merpas Rp 42 juta.  Dengan realisasi PAD mencapai 74,5 persen itu, pihaknya sangat optimis target PAD dari 12 pasar di tahun 2024 tercapai.

“Untuk PAD penyumbang paling besar itu ada dua pasar yakni Pasar Inpres dan Pasar Merpas.  Disini juga kita  mohon dukungan dan support dari semua pihak agar capaian PAD tahun 2024 tercapai,” harapnya.

BACA JUGA:Sambut Wisatawan dengan Ramah, Dongkrak Ekonomi Lokal Bengkulu

BACA JUGA:Perketat Pengamanan KPU dan Bawaslu Kaur

Ditambahkannya, Disperindagkop Kaur akan terus berupaya untuk meningkatkan PAD pasar dengan memberikan teguran kepada pedagang yang tidak membayar bahkan melakukan penyegelan kios para pedagang yang menunggak biaya sewa sehingga para pedagang tersebut melakukan pembayaran. Juga salah satu kendala yang dihadapi adalah banyaknya pasar kaget yang mulai menjamur dan ini mengakibatkan PAD belum tercapai dengan maksimal.

“Untuk kendala kita ini banyak pasar mingguan atau kaget di setiap desa-desa ini, karena ini menjadi keluhkan bagi para pengelola pasar dan ini sangat berdampak dengan pencapaian PAD. Ke depan masalah ini akan kita carikan solusinya  dan kalau bisa juga kita kenakan PAD juga,” tandasnya.(Irul)

Tag
Share