Sawah Tadah Hujan di Mukomuko Dirancang Jadi Teknis, Ini Tujuannya

Reporter: budi hartono |

Editor: Novriyanto |

Senin , 23 Oct 2023 - 20:58

Foto 2. IST/BE Dinas Pertanian Mukomuko merancang sawah tadah hujan jadi sawah teknis.--

MUKOMUKO,BE – Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Epin Masyuardi SP menyampaikan, tengah merancang sawah tadah hujan di wilayah Kecamatan Ipuh menjadi sawah teknis.

“Tengah kami rancang ratusan hektar tadah hujan di Ipuh dijadikan persawahan teknis,” katanya.

Untuk mewujudkan rencana itu, sambungnya, dengan cara dibangun pipa air ukuran besar dan bak penampung air.

“Untuk pasokan air sudah ada, yaitu dari air sungai Batang Muar dan tinggal dipasang turbin untuk menyedot air untuk ditampung di bak penampungan air tersebut,” bebernya.

Menurutnya, air yang tertampung di bak tersebutlah nantinya dialirkan ke sawah warga melalui jaringan air yang sudah dibangun pemerintah sebelumnya. Kalau ini nanti bisa di jalankan, maka petani tidak mikir lagi musim kemarau atau musim hujan pada saat akan tanam padi sawah, karena air selalu tersedia setiap hari.

Meski demikian, Epin mengaku, rencana itu dibutuhkan anggaran yang cukup banyak. Anggaran itu diantaranya membeli pipa air, membangun bak, termasuk mereka jaringan irigasi yang rusak.

“Untuk kebutuhan anggaran nantinya akan kita hitung terlebih dahulu. Kalau sudah tahu kebutuhannya, baru kebutuhan anggaran tersebut kita usulkan di APBD,” ujarnya. (900)

sawah tadah hujan   di mukomuko dirancang jadi teknis, ini tujuannya                            mukomuko,be – pelaksana tugas kepala dinas pertanian kabupaten mukomuko, epin masyuardi sp menyampaikan, tengah merancang sawah tadah hujan di wilayah kecamatan ipuh menjadi sawah teknis.
“tengah kami rancang ratusan hektar tadah hujan di ipuh dijadikan persawahan teknis,” katanya. 
untuk mewujudkan rencana itu, sambungnya, dengan cara dibangun pipa air ukuran besar dan bak penampung air.
“untuk pasokan air sudah ada, yaitu dari air sungai batang muar dan tinggal dipasang turbin untuk menyedot air untuk ditampung di bak penampungan air tersebut,” bebernya. 
menurutnya, air yang tertampung di bak tersebutlah  nantinya dialirkan ke sawah warga melalui jaringan air yang sudah dibangun pemerintah sebelumnya. kalau ini nanti bisa di jalankan, maka petani tidak mikir lagi musim kemarau atau musim hujan pada saat akan tanam padi sawah, karena air selalu tersedia setiap hari. 
meski demikian, epin mengaku, rencana itu dibutuhkan anggaran yang cukup banyak. anggaran itu diantaranya membeli pipa air, membangun bak, termasuk mereka jaringan irigasi yang rusak. 
“untuk kebutuhan anggaran nantinya akan kita hitung terlebih dahulu. kalau sudah tahu kebutuhannya, baru kebutuhan anggaran tersebut kita usulkan di apbd,” ujarnya. (900)

Tag

Share