Budidaya Sidat jadi Pilihan, Pemkab Bengkulu Selatan Gelar Konsultasi Publik

RENALD/BE Konsultasi publik yang diikuti Dinas Perikanan dan OPD terkait dengan UNIB dalam rangka membahas minapolitan beberapa waktu lalu di Gedung Pola Bappeda Litbang.--

KOTA MANNA, BE – Pemerintahan  (Pemkab) Bengkulu Selatan (BS) serius dalam mengelola pemanfaatan dan pengembangan minapolitan di Kecamatan Seginim. Bahkan Pemda BS sudah menggelar konsultasi publik untuk membahas naskah akademik yang melibatkan Universitas Bengkulu (UNIB) melalui program Matching Fund. Dengan memilih budidaya ikan Sidat sebagai program pilihan.

“Kecamatan Seginim, Air Nipis dan sekitarnya terpilih sebagai lokasi penelitian dan pengembangan, mengingat potensi besar yang dimiliki dalam sektor perikanan, terutama ikan sidat yang dalam bahasa lokal Bengkulu Selatan dikenal sebagai ikan pelus,” ujar Kepala Dina Perikanan BS, Santono MPd kepada BE, Sabtu (2/11).

Program tersebut merupakan dana padanan yang diberikan kepada perguruan tinggi lewat kolaborasi dalam pengembangan inovasi melalui platform kerja sama dunia usaha dan kreasi reka (Kedaireka), yang merupakan program dari Ditjen Diktiristek Kemendikbud. Melalui program tersebut  proses perencanaan dan pengambilan keputusan dilakukan terkait potensi pengembangan sektor perikanan, khususnya pengembangan ikan sidat yang ada di Kecamatan Seginim.

Lebih lanjut, Santono menerangkan, konsultasi publik telah dilakukan bersama UNIB yang di Gedung Pola Bappeda Litbang, BS pada Kamis (30/11) lalu. Acara tersebut juga dihadiri seluruh stakeholder terkait yang ada di BS.   

“Kami memang serius mengembangkan budidaya ikan sidat. Sebab, ikan tersebut sendiri memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan dianggap sebagai komoditas yang memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah Seginim dan Air Nipis,” terangnya.

Santono menambahkan konsultasi publik yang telah dilakukan menjadi salah satu dasar dalam menentukan arah dan kebijakan pengembangan Minapolitan di Kecamatan Seginim.  Sehingga, budaya ikan sidat dapat benar-benar berkembang sesuai dengan yang diharapkan di BS.

“Besarnya potensi pengembangan perikanan sidat di wilayah ini akan dibawa ke substansi akademik untuk dijadikan suatu scientific knowledge oleh pihak UNIB,” paparnya.

Pada kesempatan itu juga, Santono menyampaikan Pemkab BS akan terus menjalin kemitraan dengan masyarakat, dunia usaha dan lembaga penelitian untuk mendukung implementasi rencana pengembangan minapolitan di Kecamatan Seginim.  Dengan potensi pengembangan ikan sidat yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal, langkah-langkah ini diharapkan membawa dampak positif dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan di BS. Dengan harapan konsultasi publik menjadi langkah awal yang memberikan landasan kuat bagi Pemkab BS untuk merumuskan kebijakan yang berpihak kepada keberlanjutan lingkungan, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal. 

“Melalui  konsultasi dapat menjadi bukti komitmen pemerintah untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses pembangunan daerah dengan cara inklusif, partisipatif dan transparan,” pungkasnya. (117)

 

 

Tag
Share