Jaga Daya Beli Masyarakat, Ini Imbauan Kepala BPS Provinsi Bengkulu
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal.--
Harianbengkuluekspress.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu meminta kepada Pemerintah Bengkulu untuk menjaga daya beli masyarakat. Pasalnya, pada Desember 2024 lalu telah terjadi inflasi sebesar 0,84 persen di Kota Bengkulu. Inflasi tertinggi disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,21 persen.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan saat dikonfirmasi BE, Minggu, 12 Januari 2024, "Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbangkan inflasi, pemerintah harus jaga daya beli masyarakat."
Win memperkirakan, daya beli masyarakat terhadap makanan, minuman, dan tembakau saat ini mengalami penuruan. Hal ini merupakan dampak dari kenaikan harga beras dan rokok kretek filter.
"Daya beli harus dijaga, salah satunya menjaga harga beras dan rokok sebab dia komoditas itu penyumbang inflasi terbesar," ujar Win.
BACA JUGA:Rusun di Lebong Belum Boleh Dihuni, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Tunggu Juknis Anggarkan Makan Gratis, Begini Keterangan Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu
Win menjelaskan, pada Desember 2024 lalu, kelompok pengeluaran transportasi yang memberi andil inflasi sebesar 0,30 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,73 persen.
"Melihat kondisi tersebut, pemerintah harus mampu mengendalikan inflasi di sektor-sektor tersebut," tuturnya.
Seperti diketahui, deflasi pada Desember 2024 lalu disumbangkan oleh komoditas cabai merah. Hal itu disebabkan pemerintah berhasil menjaga harga cabai.
"Pemerintah bisa menjaga daya beli, seperti menjaga harga komoditas cabai merah karena gencar melakukan penanaman cabai," ujarnya.
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Menunggak, Pelayanan Tetap Berjalan, Ini Kata Kadinkes Lebong
Selain itu, Win mengaku, daya beli perlu dijaga karena ikut berperan dalam perekonomian daerah. Ketika harga komoditas mengalami kenaikan maka daya beli masyarakat akan menurun.
"Pemerintah harus menjaga daya beli dengan menjaga inflasi di Bengkulu" tutupnya. (Rewa Yoke)