PMK Muncul di Kota Bengkulu, Ini Langkah Disnaskeswan Kota Bengkulu
RIO/BE DisnakeswanProvinsi Bengkulu tahun 2025 ini mengusulkan pengadaan sebanyak 60 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke Pemerintah RI.--
DKPP Kota Bengkulu saat ini telah melakukan pengobatan pada hewan-hewan yang terinfeksi untuk meminimalkan dampak PMK. Selain itu, Henny mengimbau seluruh peternak di Kota Bengkulu untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Kami mengimbau kepada seluruh peternak untuk menjaga kebersihan kandang, tidak membeli ternak dari daerah yang sedang terinfeksi, dan segera melaporkan jika ada gejala yang mencurigakan pada hewan ternak mereka," ujarnya.
Dengan munculnya kasus pertama PMK ini, DKPP Kota Bengkulu diharapkan dapat mengambil langkah cepat untuk mencegah penyebaran lebih luas dan melindungi peternak dari dampak kerugian yang lebih besar.
//Cegah Lonjakan PMK
Provinsi Bengkulu tengah bersiap menghadapi potensi peningkatan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak jenis sapi. Sebagai langkah antisipatif, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu telah mengajukan usulan 60 ribu dosis vaksin PMK ke Pemerintah RI.
Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu drh M Syarkawi menjelaskan, usulan ini didasari oleh beberapa faktor. Seperti alokasi vaksin yang saat ini dimiliki dianggap belum mencukupi untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap populasi ternak di Provinsi Bengkulu.
"Langkah ini juga sebagai upaya tidak lanjut instruksi dari pemerintah pusat untuk meningkatkan cakupan vaksinasi PMK sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit yang lebih luas," terang Syarkawi, Senin 20 Januari 2025.
Dijelaskannya, usulan vaksin PMK itu juga dilakukan seiring munculnya kasus pada hewan ternak jenis sapi. Maka vaksini menjadi solusi, untuk mencegah penularan secara masif.
"Jadi sudah ada, 60 ribu dosis vaksin yang kita usulkan," tambahnya.
Syarkawi mengatakan, usulan puluhan ribu dosis vaksin itu juga berdasarkan permintaan dari kabupaten/kota. Ditingkat provinsi telah memberikan usulan yang diminta kabupaten/kota.
"Nanti kita akan lihat, berapa yang disetujui," tutur Syarkawi.
Meski demikian, Syarkawi berharap, usulan vaksin itu bisa disetujui semua. Sehingga alokasi yang diberikan itu bisa didistribusikan ke kabupaten/kota.
"Kita tunggu saja, berapa yang disetujui," ujarnya.