Antisipasi PMK, Distan Benteng Siapkan Segini Dosis Vaksin

Plt Kepala Distan Benteng, Helmi Yuliandri SP MT--
harianbengkuluekspress.id - Dalam rangka mencegah dan mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) saat ini sedang menggencarkan kegiatan vaksinasi terhadap sapi dan kerbau peliharaan warga.
Saat ini, Distan Benteng telah menerima sebanyak 1.200 dosis vaksin, jarum suntik, 122 dus suplemen, vitamin serta antibiotik untuk hewan ternak.
"Bantuan dari pemerintah pusat melalui Pemprov sudah kita terima, yaitu vaksin PMK sebanyak 1.200 dosis. Kegiatan vaksinasi sudah berjalan sejak beberapa hari lalu," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Distan Benteng, Helmi Yuliandri SP MT.
BACA JUGA:Sungai Air Putih Meluap, Warga Lebong Diminta Waspada, Begini Caranya
BACA JUGA:PMI Rejang Lebong Siapkan Stok Darah untuk Ramadan, Ini Tujuannya
Dijelaskan Helmi, Distan Benteng kegiatan vaksinasi akan dilakukan secara intensif di seluruh kecamatan se-Kabupaten Benteng. Bagi warga yang memiliki hewan ternak dan ingin dilakukan vaksin, sambung Helmi, silahkan langsung menghubungi Puskeswan terdekat.
"Kami juga harapkan peran serta dari Kades untuk menyampaikan ke Distan agar dapat dilakukan vaksin," jelasnya.
Lebih lanjut Helmi menerangkan, saat ini Kabupaten Benteng masih belum ditemukan adanya hewan ternak yang terkena PMK. Meski demikian, Distan akan terus waspada dan mengantisipasi. Sebab, banyak terdapat sapi yang berasal dari kabupaten/provinsi luar transit di Kabupaten Benteng sebelum akhirnya dikirim ke Kota Bengkulu untuk dilakukan pemotongan.
"Kita targetkan, vaksinasi sudah selesai pada bulan Maret 2025. Mudah-mudahan, PMK bisa kita antisipasi," pungkasnya.
Disisi lain, Helmi kembali mengimbau, pemilik ternak untuk senantiasa menjaga hewan peliharaan mereka. Dimulai dari kebersihan kandang, sanitasi dan pemberian pakan yang sehat.
"Kami berharap, hewan ternak dapat dikandangkan dan terkontrol semua, baik itu dari makanan dan lingkungan. Dengan demikian, penyebaran penyakit bisa kita hentikan," pungkas Helmi.(bakti)