Jumlah Guru Agama Islam Masih Minim
Universitas Terbuka (UT) membuka program studi Pendidikan Agama Islam (PAI).--
JAKARTA, BE - Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), Universitas Terbuka (UT) memiliki keleluasaan membuka program studi (prodi) baru. Diantara prodi baru yang diluncurkan di awal 2024 ini adalah Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam (PAI). Diantara pertimbangan pembukaan prodi S1 PAI adalah masih minimnya sebaran guru-guru agama Islam di daerah-daerah.
Peresmian pembukaan prodi S1 PAI itu dilaksanakan di kampus UT di Pondok Cabe, Tangerang Selatan pada Selasa (16 Januari). Wakil Rektor III UT Prof Paken Pandiangan mengatakan ada tiga pertimbangan utama pembukaan Prodi S1 PAI tersebut.
"Pertama UT ingin berpartisipasi dalam memenuhi animo pasar akan tingginya kebutuhan guru PAI," katanya.
Animo atau permintaan masyarakat itu cukup tinggi, baik sebagai guru agama Islam di sekolah umum maupun di madrasah. Selain itu Paken mengatakan mereka ingin berkontribusi dalam mengatasi minimnya pendidik agama Islam. Khususnya pendidik agama Islam yang mampu mengembangkan bidang ilmunya, sekaligus mampu memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan syi’ar ilmu Agama Islam.
Sebagai kampus terbuka dan jarak jauh, kebutuhan guru agama Islam di pelosok-pelosok tanah air bisa dipenuhi. "Kami juga ingin memberikan peluang bagi alumni madrasah dan pondok pesantren," katanya.
Karena selama ini ada kasus lulusan madrasah atau pesantren yang terpaksa memilih jurusan berbeda dari bidang minat mereka. Pemicunya keterbatasan akses pendidikan tinggi ilmu PAI.
Lebih lanjut Paken menuturkan, Prodi S1 PAI tersebut memiliki empat profil lulusan. Yaitu lulusan sebagai pendidik atau praktisi PAI. Kemudian sebagai pembantu peneliti atau pengkaji bidang Agama Islam. Selain itu sebagai edupreneur di bidang PAI. Serta menjadi penggiat pembelajar sepanjang hayat.
Ditinjau dari keunikan dan keunggulannya, Prodi S1 PAI memiliki kajian capaian pembelajarannya. Yaitu lulusan yang mampu menunjukkan sikap positif terhadap kemandirian dalam belajar dan pendidikan sepanjang hayat.
Kemudian lulusan yang mampu menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Berikutnya capaian pembelajaran yang mampu menerapkan keterampilan literasi informasi. Serta mampu mengembangkan media, alat, dan bahan ajar pembelajaran.
Selain membuka prodi S1 PAI, pada kesempatan yang sama UT juga mengumumkan pembukaan Magister Pendidikan Anak Usia Dini. Paken mengatakan pembukaan program Magister Pendidikan Anak Usia Dini itu, diantaranya berawal dari permintaan lulusan program Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini di UT. Mereka mengharapkan UT segera membuka program S2 Pendidikan Anak Usia Dini. (jp)