Harianbengkuluekspress.id- Banyak cara yang dilakukan umat muslim untuk menyambut tahun Baru Islam.
Salah satunya adalah menggelar pawai obor. Tradisi ini kerap dilakukan untuk menyambut hari-hari besar islam, seperti menyambut 1 Muharram menandai pergantian tahun baru islam.
Tradisi ini menyambut tahun baru Islam masih menjadi tradisi masyarakat di Provinsi Bengkulu. Salah satunya daerah Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma, yang menyambut tahun baru Islam 1446 Hijriah dengan suka cita.
Sri salah satu warga menuturkan pawai obor selalu dilakukan dalam hari-hari besar keagamaan islam. Dengan melibatkan anak-anak pengajian dan berjalan kaki membawa obor disepanjang jalan.
"Setiap hari-hari besar seperti ini selalu gelar pawai, jika tidak hujan rutenya biasanya batasan Seluma-Kota Bengkulu, dan menggunakan kendaraan," katanya.
Tujuannya tak lain adalah menyambut tahun baru dengan semangat baru serta mengharapkan keberkahan atas bergantinya tahun. Pawai dilaksanakan dari lapangan setempat menuju masjid untuk melanjutkan pengajian.
BACA JUGA:Bulan Muharram, Ini Amalan yang Dianjurkan untuk Kita Lakukan
Pawai obor ternyata sudah lama dilakukan umat muslim, mereka melakukan dengan suka cita dan gembira menyambut kedatangan awal peristiwa yang sangat bersejarah bagi umat islam.
Makna tradisi pawai obor pada malam 1 muharram erupakan disi sebagai bentuk
penghormatan terhadap yiar-syiar Allah.
Sayyidina Umar menetapkan tahun dan bulan Hijriah berdasarkan semangat hijrah Nabi Muhammad SAW ketika umat Islam di Madinah mengangkat beliau sebagai pemimpin. Oleh karena itu
Tahun baru Hijriah bukan sekadar pergantian kalender, tetapi juga mengandung nilai-nilai semangat hijrah Nabi dan para sahabatnya.
Tradisi pawai obor yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia merupakan perayaan penting untuk memperingati tahun baru Islam.
Pawai obor bukan hanya sekadar budaya untuk kegembiraan semata, tetapi juga memiliki manfaat sosial, seperti menjalin silaturahmi dan membuat masyarakat erat dalam kebersamaan hal ini menyebabkan masyarakat hidup rukun dan damai. (**)