harianbengkuluekspress.bacakoran.co – Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko terus maksimal mengajak para investor untuk berinvestasi di daerah ini. Salah satunya berupaya untuk menambah pasokan atau suplai listrik untuk mencukupi kebutuhan listrik bagi masyarakat. Meski sebagian masyarakat di daerah telah menikmati listrik yang bersumber dari saluran udara tegangan tinggi (SUTT).
“Saat ini, kami masih terus berusaha menjalin kerjasama dengan investor untuk membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). Jika nanti kerjasama sudah final, maka untuk membuat energi listik direncanakan dari limbah kelapa sawit janjangan kosong (Jankos) dan beberapa perusahaan besar tengah mengkaji teknologi yang tepat digunakan dalam membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan. Kami juga berharap ada solusi agar kabupaten Mukomuko bisa surplus listrik,” ujar Bupati Mukomuko Sapuan.
Pihaknya juga mengatakan, perkirakan pemakaian normal listrik di Kabupaten Mukomuko hingga mencapai sekitar 25 megawatt. Sebesar 5 megawatt masih diperbantukan dari Provinsi Sumatera Barat.
“Ini jika perkiraan pemakaian normalnya. Harapan kami, upaya kerjasama dengan investor dapat terwujud. Dengan demikian, krisis listrik di Kabupaten Mukomuko dapat teratasi dengan baik,” katanya. Sebelumnya Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Kabupaten Mukomuko, Juni Kurniadiana menyampaikan, sebelumnya investor dari China telah melakukan survei untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhan tenaga listrik serta ketersediaan bahan baku janjangan kosong untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTMb). Pihak investor juga telah melakukan survei kebutuhan tenaga listrik di 16 perusahaan perkebunan dan pengolahan minyak mentah atau CPO sawit.
”Untuk kebutuhan tenaga listrik di perusahaan sudah di survei, termasuk di PLN. Karena pihak investor itu membangun PLTMb untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk seluruh pelanggan PLN,” katanya.
BACA JUGA:Bupati: Pertumbuhan Ekonomi Mukomuko Naik, Segini Kenaikannya
Ia menambahkan, selain itu pihak investor juga sudah mendapatkan data dan informasi terkait jumlah tandan sawit yang digunakan sebagai bahan baku PLTMb. Sebab PLTMb ini selain untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam daerah, juga memenuhi kebutuhan listrik luar daerah.
“Contohnya di Kabupaten Bengkulu Utara dan lainnya, jika energi listrik biomasa ini jadi dibangun, maka akan menambah nilai investasi cukup besar,” ungkapnya.(budi)