Tarawih dan Tadarus Alquran, Kemenag Larang Penggunaan Pengeras Suara Luar Masjid

Jumat 08 Mar 2024 - 16:16 WIB
Reporter : Endang
Editor : Endang S

Harianbengkuluekspress.id- Awal Ramadan 1445 H/2024  akan ditetapkan pada sidang isbat yang berlangsung, Minggu 10 Maret 2024.

Diawali dengan pemantauan hilal di 134 titik lokasi se-Indonesia. 

Sebelumnya, Menteri Agama  telah menerbitkan edaran  dan  mengimbau kepada masyarakat muslim Indonesia  untuk menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Seiring dengan pelaksanaan ibadah di bulan ramadan, khususnya tarawih dan Tadarus Alquran. Dan terbitnya

Surat Edaran (SE) Menag No. 05/2022 tentang pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan musala tahun lalu. 

Menag juga mengatur terkait ibadah salat tarawih dan tadarus Alquran selama Ramadan 2024.

Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 H/2024 M tersebut ditandatangani pada 26 Februari 2024.

Dalam aturan tersebut tertuliskan, ibadah salat tarawih ataupun Tadarus Alquran yang dilakukan pada bulan Ramadan diatur untuk tidak menggunakan pengeras suara luar masjid, melainkan menggunakan suara dalam.

BACA JUGA: Awal Puasa 1445 H Berpotensi Beda, Menag Terbitkan 9 Poin Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan

Perlu diketahui, pengeras suara dalam merupakan perangkat pengeras suara yang difungsikan atau diarahkan ke dalam ruangan masjid dan musala.

Sedangkan pengeras suara luar difungsikan atau diarahkan ke luar ruangan masjid dan musala. Ini sebagai upaya syiar Islam, seperti waktu salat, pengajian maupun dakwah lainnya.

Tujuan penggunaan pengeras suara pada masjid/musala antara lain: 

1. mengingatkan kepada masyarakat melalui pengajian AlQur’an, selawat atas Nabi, dan suara azan sebagai tanda masuknya waktu salat fardu;

2. Menyampaikan suara muazin kepada jamaah ketika azan, suara imam kepada makmum ketika salat berjamaah, atau suara khatib dan penceramah kepada jamaah.

3. Menyampaikan dakwah kepada masyarakat secara luas baik di dalam maupun di luar masjid atau musala. 

Kategori :