1 Jemaah Haji Bengkulu Sembuh, 3 Dilarikan ke Rumah Sakit, Ini Penyebabnya
Petugas Haji Bengkulu saat meninjau jemaah yang sakit di Arab Saudi beberapa waktu lalu.-Istimewa/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Jemaah haji kloter pertama Provinsi Bengkulu yang tergabung dalam Kloter 3 Padang telah tiba di Tanah Air pada Rabu, 26 Juni 2024.
Dengan menggunakan pesawat Garuda GA 3403, kedatangan 391 jemaah dalam kloter tersebut sempat tertunda kepulangannya ke Tanah Air, lantaran terkena perubahan rute dari Garuda.
Semula dijadwalkan tiba di Tanah Air pada pukul 06.45 WIB, namun baru tiba pada pukul 08.10 WIB.
Diduga kelelahan, tiga jemaah haji Bengkulu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Djamil, Padang, Sumatera Barat atas nama Rasmi Su'ah (67).
Kemudian, dua orang lagi di larikan ke RSUD M Yunus saat tiba di Bengkulu, atas nama Hj. Halimah Tussakdiah dan Edi Sujatmiko. Ketiganya warga Kota Bengkulu.
Sementara 1 orang jemaah haji asal Kabupaten Mukomuko atas nama Tarmin warga Desa Sido Mulyo, Kecamatan Penarik, Kabupaten
Mukomuko, yang sebelumya dikabarkan sakit dan mendapat perawatan di
BACA JUGA:Sempat Tertunda, Kloter Pertama Jemaah Haji Tiba Di Bengkulu, Rohidin: Kita Ucapkan Selamat Datang
BACA JUGA:1 Jemaah Haji Asal Mukomuko Berpotensi Ditinggal di Jeddah, Simak Penyebabnya Berikut
salah satu rumah sakit di Jeddah, kini sudah keluar dari rumah sakit dan telah bergabung kembali dengan jemaah asal Kabupaten Mukomuko lainnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Bengkulu, Muhammad Adbu di Bengkulu, Dr. M. Abdu melalui Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah, Intihan MHi membenarkan terdapat tiga jemaah haji kloter pertama Bengkulu yang dirujuk ke rumah sakit.
Jemaah haji yang di rawat di RSUD Djamil Padang yakni Rasmi Su'ah (67) diketahui memiliki riwayat sakit sejak saat di Arab Saudi.
"Dia sempat mendapatkan perawatan di dr. Hamid Sulaiman Al-Ahmadi Hospital Madinah," bebernya.
Namun saat tiba di Bandara Internasional Minangkabau Padang, Rasmi tidak diizinkan untuk pulang ke Bengkulu karena kondisinya yang rawan dan harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.