Gerebek Pabrik Minyak Goreng yang Diduga Palsu, Ini Temuan Aparat

Reporter: Endang S |

Editor: Asrianto |

Jumat , 01 Dec 2023 - 16:19

Aparat gerebek pabrik minyak goreng -Istimewa/Bengkulu Ekspress-

Tak sampai disitu, kegiatan pabrik ini tidak mengantoingi izin produksi dan izin usaha. Dalam proses pembuatan minyak goreng itupun menggunakan bahan baku dari minyak goreng sisa atau minyak jelanta yang sangat kotor dan tidak layak diproduksi.

Hasil pengungkapan itu, Peltu Cecep langsung berkoordinasi dengan Kepolisian Polsek Cileungsi untuk lakukan penindakan lebih lanjut.

Kemudian turunlah tim gabungan aparat TNI/Polri melakukan penggerebekan pabrik tersebut.

Panit Reskrim Polsek Cileungsi, Ipda Hendrik, mendatangi lokasi dan langsung menyegel lokasi yang merupakan eks gudang susu yang sudah lama tidak digunakan.

"Kita menertibkan dan menyegel yang diduga sebagai pengepack atau packing minyak goreng merek minyak kita. Saat ini masih dalam proses penyelidikan Polsek Cileungsi," ujarnya.

Ipda Hendri menyebutkan, pabrik eks gudang susu itu sudah lama tidak digunakan, kemudian dijadikan sebagai tempat kemasan minyak, dan baru saja beroperasi dalam hitungan bulan.

"Saya mengetahui dari karyawan bahwa kegiatan packing ini berjalan 4 bulan," katanya

Terkait dengan adanya dugaan pengoplosan minyak, pihaknya masih melakukan pendalaman. Apakah pengoplosan tersebut menggunakan minyak bersubsidi atau lainnya.

gerebek pabrik  minyak goreng yang diduga palsu, ini temuan aparat                            harianbe- pihak aparat melakukan pendalaman  aktivitas  pabrik minyak goreng ilegal di desa  dayeuh kecamatan cileungsi kabupaten bogor.
praktek  ilegal  pembuatan minya goreng  yang diduga palsu diungkap oleh anggota tni kodim 0621 merupakan anggota babinsa di desa dayeuh, kecamatan cileungsi, kabupaten bogor, peltu cecep saepudin.
baca juga: prada m fadil, anggota tni asal bu yang gugur di papua, begini kepribadiannya

baca juga: diduga oplos minyak goreng, pabrik ini di grebeg aparat, begini modusnya

cecep melihat adanya aktifitas pembuatan minyak goreng bermerk minyakita yang diduga palsu dengan sejumlah alat pengoplosannya. di gudang tersebut, ia menmemukan peralatan  untuk mengoplos. 
 
"dalam gudang tersebut terdapat alat alat lengkap untuk membuat minyak goreng yang dilebeli merk minyak kita, mulai dari alat oplos, tempat penampungan minya bekas, hingga ratusan botol hingga stiker merk minyak kita" bebernya.
 
kecurigaan semakin menguat ketika penjaga keamanan gudang tersebut sempat melarang petugas untuk masuk kedalam gudang. 
ia bersama warga memaksa masuk hingga mendapati tempat praktek ilegal pembuatan minyak goreng bermerk minyakita yang diduga palsu.
 
dari pengungkapan itu, pihaknya mengamankan barang bukti seperti botol minyak goreng kosong sudah dtempeli lebel minyak kita sebanyak 1500 botol,
kemudian, drum plastik berisikan minyak goreng oplosan sebanyak enam buah, tangki alumunium sebanyak satu buah, alat pengisi minyak goreng otomatis sebanyak 20 unit, serta stiker lebel minyakita 
 
tak sampai disitu, kegiatan  pabrik  ini tidak mengantoingi izin produksi dan izin usaha. dalam proses pembuatan minyak goreng itupun menggunakan bahan baku dari minyak goreng sisa atau minyak jelanta yang sangat kotor dan tidak layak diproduksi.
 
hasil pengungkapan itu, peltu cecep langsung berkoordinasi dengan kepolisian polsek cileungsi untuk lakukan penindakan lebih lanjut.
kemudian turunlah tim gabungan aparat tni/polri melakukan penggerebekan  pabrik tersebut. 
 
panit reskrim polsek cileungsi, ipda hendrik, mendatangi lokasi dan langsung menyegel lokasi yang merupakan eks gudang susu yang sudah lama tidak digunakan. 
 
"kita menertibkan dan menyegel yang diduga sebagai pengepack atau packing minyak goreng merek minyak kita. saat ini masih dalam proses penyelidikan polsek cileungsi," ujarnya. 
baca juga: diperingati setiap 1 desember, ini sejarah hari aids sedunia

ipda hendri menyebutkan, pabrik eks gudang susu  itu sudah lama tidak digunakan, kemudian dijadikan sebagai tempat kemasan minyak, dan baru saja beroperasi dalam hitungan bulan. 
 
"saya mengetahui dari karyawan bahwa kegiatan packing ini berjalan 4 bulan," katanya
 
terkait dengan adanya dugaan pengoplosan minyak, pihaknya masih melakukan pendalaman. apakah pengoplosan tersebut menggunakan minyak bersubsidi atau lainnya. 
 
"belum ada indikasi pengoplosan, jadi dalam hal ini adalah kemasan diduga minyak goreng dimasukin kemasan minyak kita, masih didalami juga apakah minyak subsidi atau bukan," tandasnya. (**)