Oknum Guru Cabul di Bu Dikeluarkan dari Sekolah, Ini Tujuannya

Plt Kepala Dispendik Kabupaten BU, Sugeng Wiyono MPd--
harianbengkuluekspress.id - Oknum guru honorer yang melakukan asusila terhadap muridnya di wilayah Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara (BU) sudah diberhentikan dan dikeluarkan dari sekolah tempatnya mengajar.
Hal tersebut diakui langsung oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten BU, Sugeng Wiyono MPd saat ditemui BE, pada Jumat 24 Januari 2025.
"Ya, oknum guru honorer tersebut telah dikeluarkan dari sekolah tempat dirinya mengajar," ujarnya.
BACA JUGA:Kebakaran Hebat di BS Diduga Akibat Ini
BACA JUGA:18 Pelajar di BS Terjaring Satpol PP, Ini Masalahnya
Ditambahkannya, meksipun sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan secara resmi dari kepala sekolah tempat oknum guru honorer mengajar. Namun pihaknya telah mengetahui sejak beberapa bulan yang lalu, dikarenakan memang oknum guru tersebut dibiayai melalui Dana BOS. Sehingga otomatis dengan adanya kasus tersebut guru honor tersebut langsung dikeluarkan dari status sebagai tenaga pengajar.
"Keluarnya oknum guru honorer tersebut secara otomatis, meski kita belum menerima laporan secara resmi dari kepala sekolah," terangnya.
Atas hal tersebut, Sugeng pun menuturkan, bahwa pihaknya telah menyerahkan oknum guru honorer tersebut ke pihak kepolisian sesuai dengan proses hukum yang berlaku. Mengingat oknum tersebut juga telah merusak citra di dunia pendidikan. Atas hal tersebut juga dirinya pun mengingatkan kepada seluruh lembaga pendidikan di dalam naungan Dispendik BU bisa menciptakan lingkungan yang aman dan meningkat keamanan dalam dunia pendidikan.
"Untuk kasus ini sudah kita serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan atas hal ini jga kita pun mengingatkan kepada seluruh lembaga pendidikan di dalam naungan Dispendik BU bisa menciptakan lingkungan yang aman dan meningkat keamanan dalam dunia pendidikan," tandasnya.
Untuk diketahui bahwa oknum guru honorer yang melakukan aksi bejatnya tersebut terhadap anak didiknya sendiri, terjadi pada tahun 2024 lalu. Sesuai laporan dari pihak kepolisian aksi tersebut dilakukannya sejak bulan Februari hingga Juni tahun 2024 lalu dengan total ada 11 kali aksi pencabulan yang dilakukan oleh oknum tersebut.(afrizal)