Latih Kemampuan Relinsos Pasang Tenda, Ini Tujuan Dinas Sosial Kota Bengkulu

IST/BE Dinas Sosial Kota Bengkulu saat memberikan pelatihan terhadap para relawan mengenai penggunaan logistik kebencanaan seperti tenda evakuasi. --
Harianbengkuluekspress.id - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu membentuk Relawan Perlindungan Sosial (Relinsos) di 67 kelurahan. Relinsos ini sebagai langkah yang diinisiasi Dinsos kota Bengkulu dalam memberikan praktek dan pemahaman ke masyarakat terhadap tugas sosial menghadapi bencana. Salah satunya memberikan pelatihan Relinsos memasang tenda bila terjadi bencana.
"Baru kota Bengkulu yang menginisiasi relinsos ini dan sekarang baru terbentuk 8 kelurahan dengan 1 RT minimal 1 Relawan. Program ini disambut baik oleh masyarakat untuk menjadi relawan sosial," ujar Kepala Dinsos Kota Bengkulu, Sahat M Situmorang, Minggu 2 Februari 2025.
Setiap kelurahan akan diberikan sarana 1 tenda pengungsian dan 2 terpal yang praktek pemasangannya juga dilatih oleh tim Dinsos Kota Bengkulu. Selain itu, para relawan juga dilatih mengadakan dapur umum hingga proses penyaluran bantuan pangan terhadap warga yang terdampak bencana.
"Jadi mereka kita latih bagaimana memasang tenda pengungsian. Bagaimana mengolah makanan yang dibagikan oleh kementerian sosial dan lainnya yang dibutuhkan pada waktu darurat," jelasnya.
BACA JUGA:Pengembang Masih Dikenakan BPHTB, Ini Keluhan Ketua APERSI Kota Bengkulu
BACA JUGA:Biaya Visum Korban Kekerasan Ditanggung Pemkab Mukomuko, Segini Jumlah Kuotanya
Fungsi Relinsos dinilai penting, karena dalam menangani potensi kebencanaan tidak bisa hanya mengandalkan dinas/instansi terkait saja. Juga diperlukan reaksi yang cepat dan tanggap dari seluruh pihak termasuk masyarakat. Hadirnya para relawan disetiap RT memudahkan proses mitigasi yang dilakukan saat di lapangan.
"Saat terjadi bencana besar, kita tidak perlu lagi mengajari satu-satu karena mereka sudah terlatih. Nanti Dinsos dibantu Tagana hanya mengantarkan makanan dan logistik ke titik terdekat kelurahan," ungkap Sahat.
Terkait pembiayaan seperti honorarium dan pembiayaan lainnya dikatakan Sahat belum tersedia. Sesuai dengan konsep relawan, maka tugas-tugas ini dikerjakan dalam misi kemanusiaan atau kepedulian sosial.
"Belum terakomodir dalam APBD kita. Program ini masih baru dan juga namanya relawan mereka sifatnya membantu tugas-tugas sosial," jelasnya.
BACA JUGA:Program Bedah Rumah Harus Berkelanjutan, Ini Kata Kadis Perkim Mukomuko
Ditambahkan Sahat, sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah pusat atau BMKG terkait pencabutan status bencana megatrusht. Dengan demikian ancaman itu masih memiliki potensi bisa terjadi. Dinsos kota Bengkulu mengambil langkah inisiatif dalam kesiapsiagaan.
"Artinya, disaat itu terjadi tidak mungkin kita memikirkan orang lain, pasti lingkungan terdekat kita dulu. Konsep itulah yang kami hadirkan, makanya kita coba melatih relawan disetiap kelurahan," pungkasnya. (Medi Karya Saputra)