Pabrik Kosmetik Milik Apoteker Digrebek, BPOM Temukan Ini

Reporter: Endang |

Editor: Endang S |

Kamis , 20 Mar 2025 - 16:05

Bpom grebek pabrik kosmetik ilegal -istimewa/bengkuluekspress-

pabrik kosmetik milik apoteker digrebek, bpom temukan ini                             harianbengkuluekspress.id- badan pengawas obat dan makanan (bpom) ri menggebrek pabrik kosmetik  ilegal di area permukiman ciputat timur, tangerang selatan, banten.
penggebrekan tersebut dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari warga.
kepala bpom taruna ikrar menyampaikan bahwa tempat produksi kosmetik ilegal tidak memiliki nomor izin usaha (nib). 
padahal, seharusnya suatu tempat produksi obat atau kosmetik mesti memiliki good manufacturing practice atau cara produksi yang baik.
pabrik kosmetik yang merupakan rumah mewah ditengah pemukman  cirendeu, nampak terlihat biasa saja dari luar. namun setelah ditelusuri  memiliki aktivitas tersebunyi. 
baca juga:lawan australia, ini 23 daftar susunan pemain timnas indonesia yang akan main
baca juga:dishub kota larang pengecer bbm berjualan di pinggir jalan aspal, wajib pindah paling lambat idul fitri
pemilik pabrik merupakan pasangan suami istri yang  berprofesi  apoteker, diduga telah memproduksi ribuan skincare ilegal tiap harinya. 
" pemilik atas nama ibu berinisial k dan bapak ikc yang juga berprofesi sebagai apoteker. di sini terjadi pelanggaran etika pastinya kan," ujar taruna. 
terdapat sekitar 40 orang yang bekerja di pabrik rumahan tersebut. yang bertugas bagian gudang, keuangan, produksi hingga pengemasan. 
bpom juga menemukan beragam peralatan dengan kapasitas produksi 5 ribu produk skincare  setiap harinya yang didistribusikan ke luar daerah melalui ekspedisi. 
"omzet penjualan sekitar rp 1 miliar tiap bulan dengan pengiriman ke seluruh indonesia di antaranya ke semarang, medan, dan makassar. kelihatannya bagian dari jaringan ya yang telah kita selidiki di makassar," tambahnya.
baca juga: wali kota bengkulu izinkan asn gunakan mobnas saat lebaran, ini penjelasannya 
baca juga:8 pendaki ditemukan selamat, disambut haru keluarga, ucapkan terima kasih pada tim penyelamat
selain tidak memiliki nomor izin berusaha, pabrik tersebut juga terbukti memakai bahan-bahan berbahaya seperti hidrokuinon, dexametason, dan clindamycin.
saat ini, bpom bersama pihak berwajib masih mendalami kasus tersebut. pelaku terancam hukuman maksimal 12 tahun atau denda rp 5 miliar.
"jelas berbahaya untuk kesehatan masyarakat luas. jadi dengan perhitungan-perhitungan semuanya itu, kami bertindak dan kami bersyukur kerja yang kompak ini. saya lihat juga ada dari kelurahan bersama kami karena tempatnya tersembunyi sekali," tandasnya.(**)