Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong terus berinovasi dalam mengembangkan potensi daerah, terutama di sektor pertanian. Melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan), daerah berhawa sejuk ini tengah menyiapkan program agrowisata terpadu yang menggabungkan antara pertanian produktif dan pariwisata edukatif.
Kepala Distankan Rejang Lebong, Suradi Rifai SP MSi mengungkapkan, bahwa program ini menjadi bagian dari langkah strategis mendukung visi Bupati Rejang Lebong, HM Fikri SE MAP yang menargetkan Rejang Lebong sebagai kota wisata andalan di Provinsi Bengkulu.
"Konsep agrowisata ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, tapi juga membuka peluang kerja baru di sektor pariwisata dan UMKM," ujar Suradi.
BACA JUGA:Menenangkan Serta Meningkatkan Kosentrasi, Kenali Manfaat Aromaterapi Untuk Kesehatan
BACA JUGA:Manfaat Daun Bawang: Menyehatkan Mata Hingga Menjaga Kesehatan Jantung Hingga
Dijelaskan Suradi, pengembangan agrowisata terpadu ini akan menjadi fokus utama program kerja Distankan tahun 2026 dengan penyuluh pertanian sebagai motor penggeraknya.
"Penyuluhan pertanian bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi peta jalan pembangunan pertanian daerah. Kita ingin Rejang Lebong bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri, tapi juga menjadi sentra pertanian modern berbasis wisata edukatif," papar Suradi.
Lebih lanjut Suradi menjelaskan, dalam melaksanakan program tersebut, Distankan akan memperkuat kelembagaan petani, mendorong digitalisasi penyuluhan serta mengembangkan komoditas unggulan seperti hortikultura, kopi, dan perikanan air tawar. Suradi menekankan, pentingnya sinergi lintas sektor, terutama dengan Dinas Pariwisata, agar program ini dapat berjalan optimal.
"Kalau semua bergerak bersama, agrowisata bisa menjadi pilar ekonomi baru di Rejang Lebong. Kita ingin pertanian tidak hanya menghasilkan pangan, tapi juga menjadi daya tarik wisata yang menghidupkan ekonomi lokal," papar Suradi.
Diungkapkan Suradi, saat ini, Kabupaten Rejang Lebong memiliki 10 Balai Penyuluh Pertanian (BPP) aktif yang menjadi ujung tombak pendampingan petani di lapangan.
"Peran mereka sangat vital dalam meningkatkan produktivitas dan kemandirian petani, terutama menghadapi tantangan iklim dan fluktuasi harga komoditas," kata Suradi.
Menurut Suradi, dengan kolaborasi dan inovasi yang berkelanjutan, Distankan optimistis Rejang Lebong akan mampu mencapai swasembada pangan sekaligus memperkuat posisinya sebagai kawasan pertanian wisata unggulan di Bengkulu. (ari)