NTP Perkebunan Rakyat Meningkat, Begini Penjelasan Kepala BPS Provinsi Bengkulu

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal--

Harianbengkuluekspress.id - Nilai Tukar Petani Subsektor Perkebunan Rakyat di Provinsi Bengkulu meningkat sebesar 11,8 persen dari 219,37 pada Oktober 2024 menjadi 231,17 pada November 2024. Kenaikan tersebut tentu saja membawa dampak positif bagi petani kelapa sawit di Bengkulu.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, naiknya NTP subsektor Perkebunan Rakyat di Bengkulu sebesar 11,8 persen mengindikasikan bahwa harga yang diterima oleh petani sawit lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan petani. Sehingga membuat kesejahteraan petani sawit di Bengkulu meningkat.

"NTP subsektor Perkebunan Rakyat meningkat menjadi salah satu indikator positif bahwa kesejahteraan petani sawit di Bengkulu mengalami peningkatan," ujar Win, Rabu 4 Desember 2024.

Menurut Win, naiknya NTP subsektor Perkebunan Rakyat disebabkan oleh kenaikan harga TBS kelapa sawit pada November 2024. Harga TBS kelapa sawit tercatat mencapai Rp 3.000 per kilogram, meningkat dari rata-rata Rp 2.800 per kilogram pada Oktober 2024. 

BACA JUGA:Harga Sawit Tak Sesuai Ketentuan, Ini Komentar Ketua Apkasindo Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Jamin Akses Pekerjaan Disabilitas, Ini Jumlah Minimal Pekerja Disabilitas yang Dipekerjakan

"Kenaikan harga TBS kelapa sawit secara langsung berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani sawit di Provinsi Bengkulu," tutur Win.

Win menambahkan, naiknya harga TBS kelapa sawit tersebut terlihat dari naiknya NTP subsektor Perkebunan Rakyat di Bengkulu. Hal itu mengindikasikan bahwa petani sawit mampu mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil panennya.

"Naiknya NTP subsektor Perkebunan Rakyat di Bengkulu mengindikasikan bahwa petani sawit mampu mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil panennya," tambah Win.

Meski demikian, Win juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan peningkatan ini. Sebab jika hal ini tidak dijaga maka kesejahteraan petani sawit juga ikut terancam.

BACA JUGA:Optimis Terima DID Rp 8 Miliar,Pemkot Bengkulu Target 5 Besar Nominasi IGA 2024

"Kita perlu memastikan bahwa faktor-faktor pendukung, seperti peningkatan produktivitas dan pengelolaan yang baik serta harga sawit agar terus dijaga sehingga kesejahteraan petani sawit dapat berkelanjutan," kata Win.

Para petani sawit di Bengkulu menyambut baik kabar ini. Salah satunya petani kelapa sawit di Desa Batu Raja Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah, Samhari (54). Dia mengatakan, akan lebih bersemangat bekerja. Sehingga membuat produktivitas kelapa sawit meningkat dan membuat harga TBS kelapa sawit tetap stabil.

"Kenaikan NTP membuat kami lebih bersemangat untuk terus bekerja keras. Semoga harga TBS kelapa sawit tetap stabil atau bahkan meningkat di bulan-bulan mendatang," kata Samhari.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan