Pemda Diminta Tegas Atasi Konflik Agricinal, Sonti Bakara Beberkan Solusinya

Masyarakat pendemo bentrok dengan ratusan karyawan PT Agricinal belum lama ini. -DOK/BE-

Harianbengkuluekspress.id -  Polemik antara warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Bumi Pekal (FMBP) dengan PT. Agricinal di Kabupaten Bengkulu Utara belum tuntas. 

Melihat kondisi ini, Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu, Sonti Bakara SH mendesak pemerintah daerah (Pemda) baik tingkat Provinsi Bengkulu maupun Kabupaten Bengkulu Utara untuk mengambil sikap tegas.

"Pemda harus segera mengambil tindakan konkret untuk menyelesaikan konflik ini," ujar Sonti, Minggu, 29 Desember 2024.

Sonti mengatakan, upaya tegas yang dilakukan itu, bisa dengan cara menebang tanaman kelapa sawit yang berada di atas lahan yang berpolemik.

Sebab, polemik antara FMBP dengan PT. Agricinal itu, salah satunya disebabkan lantaran ada tanaman kelapa sawit yang luasnya mencapai ratusan hektare dan tidak lagi termasuk dalam Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan. Namun tetap diklaim pihak perusahaan miliknya. 

BACA JUGA:Pemprov Selidiki Dampak SUTT PLTU, Ini Penjelasan Kepala ESDM Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Armada Damkar BU Kembali Diusulkan, Segini Jumlahnya

"Tanaman kelapa sawit itu posisinya masih berbuah, hingga siapa yang tidak tergoda untuk memanennya. Jadi tebang saja, biar tidak lagi berpolemik," tutur Sonti.

Tidak hanya itu, Sonti menduga, masyarakat kemungkinan besar hendak menguasai lahan tersebut. Sedangkan perusahaan berupaya mengambil hasil buah kelapa sawit, meskipun tidak lagi masuk HGU.

"Dari sini artinya biang atau pemicu yang menjadi salah satu penyebab, hingga polemik terus berlanjut sudah bisa diketahui. Makanya pemda harus tegas," beber Sonti.

Polisi PDIP ini mengatakan, polemik itu warga sudah melakukan aksi demonstrasi berhari-hari. Maka pihaknya mendorong agar pemda segera mengambil sikap tegas.

"Terlebih pemicu dari polemik itu kan sudah diketahui, tinggal lagi mau tidak pemda bersikap," tuturnya.

Jika pemda tidak mengambil langkah segera, lanjutnya, masalah tersebut akan terus berlarut. Jangan sampai, ada pihak yang terus menjadi korban.

"Jangan lagi diulur-ulur untuk mengambil sikap, karena kita juga tidak mau ada korban. Baik dari warga ataupun perusahaan," pungkas Sonti. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan