Rosjonsyah: Pasar Murah Jaga Ekonomi, Segini Perbandingan Harga di Pasar dengan Pasar Murah Murah

RIO/BE Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah meninjau pasar murah yang diselenggarakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu yang digelar di halaman Gedung Dekranasda Bengkulu, Selasa 18 Februari 2025.--
Harianbengkuluekspress.id - Menjelang bulan Ramadan, kebutuhan pokok berpotensi mengalami kenaikan. Pasar murah menjadi solusi yang diambil Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dalam menjaga stabilitas harga dan stabilitas ekonomi ditengah masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Dr H Rosjonsyah mengatakan, tantangan inflasi telah berada di depan mata, maka menjaga stabilitas makroekonomi daerah ditengah tantangan pengendalian inflasi menjadi penting dilakukan.
"Tantangan dalam mengendalikan inflasi masih cukup besar. Kegiatan pasar murah seperti ini harus terus dilakukan agar stabilitas makroekonomi Bengkulu tetap terjaga," ujar Rosjonsyah, usai meninjau pasar murah di halaman Gedung Dekranasda Bengkulu, Selasa 18 Februari 2025 saat diwawancara BE.
Rosjonsyah mengatakan, kegiatan pasar murah, terutama dalam menghadapi bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri menjadi penting dilakukan. Apalagi biasanya terjadi peningkatan permintaan barang kebutuhan pokok.
BACA JUGA:Usulan Pembangunan Infrastruktur Terbanyak di Mukomuko, Segini Jumlahnya
BACA JUGA:40 Warga Benteng Ikuti Binlat Calon Anggota Polri, Ini Tujuannya
Tentu mempengaruhi harga, dengan permintaan tinggi. Maka, pemprov ingin memastikan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, terutama menjelang bulan Ramadan dan hari raya.
"Kita minta pasar murah bisa terus dilakukan," tuturnya.
Rosjonsyah juga menyampaikan pasar murah salah satu upaya pemerintah daerah dalam mendukung proses pemulihan ekonomi yang saat ini sedang berjalan.
"Dengan menjaga stabilitas harga bahan pokok, kita turut membantu meringankan beban masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi daerah," tegas Rosjonsyah.
Sementara itu, dalam pasar murah yang dilakukan, berbagai komoditas pangan ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga di pasar. Bawang merah yang biasanya dijual dengan harga Rp 45 ribu per kilogram, di pasar murah dijual hanya Rp 30 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Antisipasi PMK, Distan Benteng Siapkan Segini Dosis Vaksin
Begitu pula dengan daging ayam potong, dari harga pasar sekitar Rp 28 ribu per kilogram, kini hanya Rp 25 ribu per kilogram. Komoditas lain yang banyak diburu cabai merah. Jika di pasaran harganya mencapai Rp 40 ribu per kilogram, di pasar murah cukup Rp 30 ribu per kilogram.
Begitupun, dengan minyak goreng juga mengalami penyesuaian harga dengan selisih Rp 500 hingga Rp 2.000 per kemasan. Tergantung merek dan isi kemasan minyak goreng.