Cerita Bersambung : Barra Belajar Menjadi Manusia (3)

Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.-Renald/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id-Nadia merupakan sosok teman masa kecil yang menyenangkan bagi Barra dan memberikan banyak kenangan yang sulit untuk di lupakan.

Bahkan Nadia selain cantik juga telah tumbuh dewasa, jauh dari sifat dewasa yang dimiliki Barra saat ini.

Kedewasaan Nadia didapatkannya atas didikan orang-orang di sekitarnya, layaknya Barra. Sehingga tidak sedikit jika teman-teman mereka berdua selalu mencocokkan kedua sejoli itu.

Hari pertama setelah terucap janji untuk melanjutkan hidup atas pilihan yang telah disepakati, ternyata dengan mudah diingkari Barra. 

BACA JUGA:Cerita Bersambung : Barra Belajar Menjadi Manusia (2)

BACA JUGA:Cerita Bersambung : Barra Belajar Menjadi Manusia (1)

Sebab fokus Barra pada hari itu bukanlah mempersiapkan diri untuk menjadi abdi negara. Melainkan hanya untuk menemui Nadia, sesuai rencana yang sudah disepakati dan memang sangat mustahil jika diingkari.

Padahal hari itu adalah hari Sabtu yang panjang dan hanya dihabiskan Barra di dalam rumah hingga sore hari. 

Entah apa yang membuat Barra bermalas-malasan untuk beranjak dari tempat tidurnya dan hanya diisi dengan lamunan panjang. Bahwa hidup menjadi manusia harus terus berjuang untuk dapat merasakan senang dan tenang.

Tidak terasa waktu yang panjang tersebut sudah  menunjukkan pukul 17.00  WIB yang merupakan waktu yang tepat untuk bersiap menjemput Nadia.

Sebab matahari senja menjadi pemandangan yang indah yang disukai Barra dan Nadia sejak mereka berdua  masih dibangku SMA. 

“Ra, kamu sudah di mana? Kamu jemput aku kan? Nanti pamit dengan ibu baik-baik yah,”  WhatsApp masuk dari Nadia.

“Siap, sebentar lagi OTW nih, aku juga mau pamit dulu dengan kakek, kamu tunggu saja di rumah,” balas Barra.

Jarak yang dekat membuat perjalanan  dari rumah Barra ke rumah Nadia begitu singkat. 

Tag
Share