Marak Anak Muda Bunuh Diri, Ternyata ini Pemicunya

antisipasi agar pemuda tidak bunuh diri-Ilustrasi Istimewa/Bengkulu Ekspress-

HARIANBE - Akhir-akhir ini marak terjadi kasus bunuh diri dari kalangan anak muda, mulai dari mahasiswa bahkan anak SD.

Mereka banyak yang menyerah di usia muda seperti menghadapi jalan buntu, kegagalan yang sudah tidak mungkin ditemukan jalan keluarnya, hingga hilangnya kepercayaan pada diri sendiri, akhirnya bunuh diri.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Sebut 3 Dosa Besar di Satuan Pendidikan, Ini Daftarnya

BACA JUGA: Hilangkan Area Abu-abu, Penerbitan Permendikbudristek PPKSP wujudkan Merdeka dari Kekerasan

Hudaniah, Dosen Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menjelaskan bahwa permasalahan yang membuat seseorang memilih untuk bunuh diri itu sangat beragam dan tidak bisa ditebak.

“Menurut penelitian, ada empat hal yang menjadi permasalahan utama,” katanya dikutip dari situs UMM.

Dikatakannya, ke-4 permasalahan utama tersebut yakni permasalahan interpersonal,intrapersonal, keluarga, dan pendidikan.  Menurut penelitian, sekitar 30% remaja mengalami permasalahan jenis ini. 

Intrapersonal berhubungan dengan jati dirinya sendiri, apa yang dipikirkan, nilai evaluasi diri, harga diri, dan bagaimana dia mengatasi konflik di dirinya. 

Sementara interpersonal berhubungan dengan penerimaan informasi antar dua orang atau lebih seperti hubungan pertemanan, keluarga, dan lain-lain. 

Media sosial menjadi salah satu hal yang dapat memperkeruh keadaan. Jika merujuk pada penelitian yang disebutkan oleh dosen psikologi itu, penggunaan media sosial memiliki dampak bagi kesehatan mental. 

“Seringnya, saat kita terpuruk, kita cenderung akan mencari informasi yang relevan dengan kondisi kita saat itu. Artinya saat sedang bersedih, kita mencari informasi yang sesuai dengan kesedihan atau biasa kita sebut dengan kegalauan,” jelasnya. 

Selain itu, trauma masa lalu dan ketakutan akan masa depan juga dapat menjadi cikal bakal menyerahnya seseorang. Hudan menegaskan bahwa masa lalu tidak akan bisa diulangi kembali. 

 

Maka, manusia harus bisa memahaminya dan mencari cara untuk memperbaikinya di masa depan dengan evaluasi diri, melakukan pendekatan, dan berusaha agar hal tersbut tidak terulang kembali.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan